• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Pantura

Haul Sunan Bonang Ingatkan Awal Penyebaran Islam di Pulau Jawa

Haul Sunan Bonang Ingatkan Awal Penyebaran Islam di Pulau Jawa
Ketua Panitia Haul Sunan Bonang ke-514, KH Hidayaturrohman. (Foto: NOJ/ Tangkap layar youtube @NU Channel)
Ketua Panitia Haul Sunan Bonang ke-514, KH Hidayaturrohman. (Foto: NOJ/ Tangkap layar youtube @NU Channel)

Tuban, NU Online Jatim

Berbagai lapisan masyarakat menghadiri Haul Sunan Bonang yang ke-514, Kamis (10/08/2023). Kegiatan ini dihadiri Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dan Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirodj.

 

Ketua Panitia Haul Sunan Bonang, KH Hidayaturrohman mengatakan, acara ini mengingatkan perihal awal mula penyebaran Islam di Pulau Jawa yang pertama kali diberikan kewenangan pemerintahan Islam setelah keruntuhan Majapahit.

 

“Di sinilah magnet awal Islam yang ada di Jawa, kita mulai pemerintahan Islam setelah Majapahit  memberikan wewenang kepada Tuban,” ucapnya.

 

Ia menyampaikan, perayaan ini bukanlah semata upacara bersejarah, melainkan juga sejumlah acara yang bermakna mendalam. Disebutkan, serangkaian kegiatan telah digelar pada semarak Haul Sunan Bonang.

 

“Mulai dari ziarah makam untuk bertawasul kepada Syaikh Maqdum Ibrahim pada 27 Juli 2023. Kemudian, pertemuan ulama dan umaro pada 1 Agustus 2023 yang dihadiri oleh 500 ulama, serta Sayyid Ibrahim bin Amin al-Jilani dari Lebanon sebagai pembicara,” ungkapnya.

 

Momentum puncak Haul Sunan Bonang juga diwarnai dengan tanda-tanda keagamaan yang menggugah hati. Di antaranya, takhtimul qur'an yang dilakukan di 50 titik di seluruh kecamatan di Tuban. Serta, takhtimul qur'an bil ghoib yang dihadiri kurang lebih 300 hafidz dan hafidzah di Jawa Timur.

 

“Ada pula ada sekitar 7000 seniman hadrah hadir dalam pentas seni hadrah untuk melaksanakan Ishari bersama,” terangnya.

 

Kemudian dilanjutkan dengan upacara khitanan yang dilakukan untuk 64 anak laki-laki dan 33 calak, yang melibatkan 31 tim medis. Acara dilanjutkan dengan tahlil akbar di makam Sunan Bonang yang diikuti ribuan warga untuk mengalirkan doa dan penghormatan.

 

“Ini adalah peringatan yang membawa bersama sejarah, penghormatan, dan pembelajaran bagi generasi masa kini. Perayaan ini tidak hanya merayakan masa lalu, tetapi juga memberikan inspirasi untuk menjalankan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.

 

Penulis: Diah Nur Asy'syifa Islamaya


Pantura Terbaru