• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pantura

Ketua IPNU Jatim: Pelajar Hendaknya Pandai Membaca Perubahan

Ketua IPNU Jatim: Pelajar Hendaknya Pandai Membaca Perubahan
Ketua PW IPNU Jatim, Choirul Mubtadiin. (Foto: NOJ/LKr)
Ketua PW IPNU Jatim, Choirul Mubtadiin. (Foto: NOJ/LKr)

Lamongan, NU Online Jatim
Dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau  PPKM yang diperpanjang karena meningkatnya kasus Covid-19, maka pelajar NU harus terus waspada. Akan tetapi kondisi tersebut hendaknya tidak menurunkan produktivitas generasi muda.

 

“Pandemi bukanlah persoalan yang menghambat organisasi untuk berinovasi,” kata Vika Rohmawati, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tikung, Lamongan, Jumat (13/08/2021).

 

Hal tersebut disampaikannya saat sambutan pada kegiatan sharing online dengan tema ‘self education during pandemi’ yang menghadirkan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur, Choirul Mubtadiin. 

 

Justru dalam pandangannya bahwa pada masa pandemi, maka kader di IPNU dan IPPNU harus mengawal dan memberi edukasi pada kader.

 

"Bahwa self education di masa pandemi bukan hanya penting, tapi sangat penting sekali," tegasnya. 

 

Menurutnya, edukasi tersebut termasuk sarana mengasah diri dan melatih produktivitasan kader. Sehingga tidak terjebak dalam zona nyaman dan bisa mengembangkan potensi diri. 

 

Menurut Vika, IPNU dan IPPNU harus mengambil peran dan menjadi contoh kepada masyarakat terkait dengan imbauan dari pemerintah. 

 

“Baik itu kepada keluarga, teman, dan masyarakat luas melalui media sosial," jelasnya.

 

Untuk itu, pihaknya membuka ruang sharing online yaitu dengan tema ‘self education during pandemi’ untuk para pelajar NU di kawasan setempat.

 

Ketua PW IPNU Jawa Timur, Choirul Mubtadiin mengemukakan bahwa pandemi tidak hanya berdampak kepada organisasi dan Indonesia. Bahkan menurut organisasi kesehatan dunia, 217 negara yang terimbas pandemi. 

 

“Sehingga bukan organisasi kita saja yang terdampak, tapi juga harus melihat kondisi negara lain,” katanya.

 

Mubtadiin menambahkan, sebagai kader NU pada masa seperti ini harus pintar meneliti dan membaca kondisi dan situasi, serta senantiasa melihat perkembangan zaman.

 

Saat ini yang terjadi banyak pemutusan hubungan kerja. Namun pada saat yang bersamaan juga terbuka luas lowongan pekerjaan tapi sifatnya digitalisasi. Oleh sebab itu, dirinya berpesan bahwa dalam situasi seperti ini, IPNU dan IPPNU hendaknya membaca dengan lebih luas.

 

“Di usia produktif, kita harus mampu berkarya, berinovasi dan mampu menganalisa. Inilah IPNU yang mampu menjaga stabilitas eksistensi organisasi,” pungkasnya.

 

Penulis: M Idris Muzaki
Editor: Syaifullah


Editor:

Pantura Terbaru