Bondowoso, NU Online Jatim
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Botolinggo Kabupaten Bondowoso diingatkan supaya bisa merangkul semua kalangan pelajar utamanya Nahdliyin. Selain itu, aktivis pelajar NU juga diminta memiliki pengetahuan yang mumpuni.
Hal ini disampaikan KH Abdul Azis, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Hidayah saat pengurus PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Botolinggo sowan atau silaturahim ke kediamannya, Jum'at (13/08/2021).
"Pengurus IPNU-IPPNU tidak harus anak pesantren atau alumni pesantren. Semua Nahdiyin di Botolinggo yang usia pelajar harus kita rangkul untuk menggerakkan IPNU-IPPNU, agar NU lebih aktif dan progresif kedepannya," kata KH Abdul Azis.
Kepada aktivis IPNU-IPPNU, ia meminta supaya tidak hanya bermodalkan semangat. Tetapi juga perlu ditunjang keilmuan yang mumpuni dalam menjalankan roda organiasi. Karena para aktivis IPNU-IPPNU merupakan calon pemimpin dan harapan NU di masa depan.
"Aktif di organisasi jangan hanya bermodalkan semangat saja, tapi juga perlu mengimbangi dengan ilmu yang mumpuni. Baik itu ilmu organisasi, kepemimpinan, karena kalian (aktivis IPNNU-IPPNU) calon pemimpin di masa yang akan datang. Syukur-syukur juga mampu berwirausaha agar IPNU-IPPNU Botolinggo mandiri dalam mengadakan acara," ungkapnya.
Dalam acara silaturahim ini, pengurus juga menyampaikan permohonan izin untuk memanfaatkan pesantren yang diasuh KH Abdul Azis sebagai tempat pelaksanaan acara yang akan diadakan PAC IPNU-IPPNU Botolinggo.
Penulis: M Desta Aliwafa
Editor: Romza
