Lumajang, NU Online Jatim
Thoriqul Haq Cak Thoriq, Bupati Lumajang, memberikan kesaksiannya tentang keloyalan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, kepada kepentingan Nahdlatul Ulama (NU). Hal itu disampaikan Cak Thoriq saat acara Gerakan Nahdliyin Bersatu di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Krai Yosowilangun, Lumajang, Senin (21/02/2022).
Pada acara yang dihadiri Kiai se-Lumajang dan Kencong Jember ini, Cak Thoriq mengatakan, sosok Cak Imin adalah sosok yang selalu taat dan takdzim kepada para kiai. Sebelum mendapat restu kiai, Cak Imin tidak berani melangkah.
"Waktu itu saya mengikuti langsung. Tidak ada satu pun nasihat para kiai yg tidak dijalankan Gus Muhaimin, saya berikrar di sini. Bahkan, SK cabang, wilayah, beliau selalu menyampaikan kepada Gus Dur yang waktu itu Dewan Syuro. Ketika Gus Dur berkenan, maka Gus Muhaimin mau tanda tangan. Saya saksinya karena saya yang menghaturkan suratnya," cerita Cak Thoriq.
Ketua IKA PMII Jatim itu menegaskan, setiap kebijakan yang dibuat Cak Imin berlandaskan kepentingan NU. Sebab, menurutnya, kepentingan partai tidak boleh mengalahkan kepentingan NU. Sehingga setiap kader PKB yang duduk di parlemen diwajibkan memberikan infaq bulanan untuk kepentingan NU.
"Beliau mewajibkan kepada semua Kader PKB, seluruh anggota DPR dari semua tingkatan gajinya harus dipotong, dan potongan gajinya harus diberikan ke NU sebagai tasarruf bulanan di NU," tegas bupati yang juga Komandan Banser Lumajang itu.
Maka menurut Cak Thoriq, sudah saatnya kader-kader NU yang berjuang di politik menjadi bagian untuk kemajuan bangsa Indonesia. Menjadi bagian dari pengatur kebijakan dan mengendalikan aturan demi kesejahteraan warga Indonesia yang kebanyakan terdiri dari warga NU.
"Insyaallah, ayo semangat bersama, kita punya kekuatan bersama, tidak hanya di Lumajang, Jawa Timur, tapi untuk kejayaan NU secara umum. Yang artinya Indonesia punya harapan NU menjadi pemimpin bangsa ini, demi kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Acara Gerakan Nahdliyin Bersatu ini dihadiri beberapa kiai dan gus dari sejumlah pesantren di Jawa Timur. Di antaranya Gus Kautsar dari Pesantren Al-Falah Ploso, Gus Salam Shohib dari Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang, Gus Kholil Nawawi dari Pesantren Sidogiri Pasuruan, dan Gus Karror Abdullah Schal cicit Syaikhona Kholil Bangkalan.
