• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Pemerintahan

OPOP, Ikhtiar Pemprov Jatim Berdayakan Ekonomi Pesantren

OPOP, Ikhtiar Pemprov Jatim Berdayakan Ekonomi Pesantren
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memamerkan produk pesantren (NUOJ/Sav)
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memamerkan produk pesantren (NUOJ/Sav)

Surabaya, NU Online Jatim
Jawa Timur memiliki banyak pesantren yang otomatis menjadi tempat pembinaan santri. Tidak semata mendalami ilmu agama, geliat ekonomi pesantren juga semakin menonjol.

 

Dalam meningkatkan perekonomian khususnya di pesantren, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memiliki program unggulan yaitu One Pesantren One Product (OPOP). Program ini dapat menjangkau sekitar 6.000 pesantren yang fokus kepada peningkatan stimulus untuk pemberdayaan santri, pesantren, dan alumni. 

 

Program diluncurkan pada 2019 oleh Gubernur Jawa Timur yaitu Khofifah Indar Parawansa. Terdapat tiga pilar utama yang menjadi fokus program ini, yaitu santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur.

 

“Target ke depannya, program santriprenenur dapat mencetak 1 juta wirausaha baru,” kata Gubernur Jawa Timur suatu ketika. Untuk program pesantrenpreneur, target yang akan dicapai adalah mencetak 1.000 produk unggulan pesantren dalam jangka waktu 5 tahun.

 

“Pesantrenprenur adalah program pemberdayaan ekonomi pesantren melalui Koperasi Pondok Pesantren atau Kopontren yang bertujuan  menghasilkan produk halal  unggulan yang mampu diterima  pasar lokal, nasional, dan  internasional,” ujar gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut.

 

Selain menjadi santripreneur dan pesantrenpreneur, diharapkan program ini dapat menghasilkan aktivis sosiopreneur. Mereka peduli terhadap lingkungan sosial dan memiliki beragam inovasi.

 

“Program ini bertujuan untuk pemberdayaan alumni pesantren yang disinergikan dengan masyarakat. Pemberdayaan dilakukan dengan beragam inovasi sosial berbasis digital teknologi dan kreativitas secara inklusif,” terangnya.

 

Perempuan yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU ini berharap, masyarakat bisa mendukung OPOP dengan membeli produk pesantren. 

 

“Maka saya mengajak Anda semua untuk membeli produk mereka dan akan menjadi referensi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di negeri ini. Mudah-mudahan OPOP sukses memberikan manfaat dan keberkahan bagi kita semua,” pungkasnya.

 

Editor: Syaifullah 


Editor:

Pemerintahan Terbaru