• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Pendidikan

5 Trik Dapat Beasiswa Luar Negeri Ala Mahasiswa Unesa

5 Trik Dapat Beasiswa Luar Negeri Ala Mahasiswa Unesa
Ilustrasi beasiswa. (Foto: NU Online)
Ilustrasi beasiswa. (Foto: NU Online)

Surabaya, NU Online Jatim

Memperoleh beasiswa kuliah ke luar negeri merupakan keinginan mayoritas anak muda Indonesia. Namun, tidak banyak orang tahu cara mendapatkannya yang memerlukan persiapan khusus. Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Syifa Khoirunnisa berbagi tips dan trik lolos program beasiswa kuliah di luar negeri.


Syifa merupakan mahasiswa prodi Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa yang mendapat beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2022 di Palacky University Olomouc, Ceko. Dia merupakan satu di antara tiga mahasiswa yang mendapat beasiswa yang sama tahun ini.


Syifa pun berbagi dan sharing pengalamannya mendapatkan beasiswa di luar negeri tersebut sebagaimana dikutip dari lama Unesa pada Senin (09/01/2023).


1. Sertifikat Bahasa Asing
Syifa menjelaskan, syarat utama yang harus dimiliki untuk mengejar beasiswa ke luar negeri yaitu punya kemampuan bahasa asing, utamanya bahasa Inggris. Karena itu, persiapan yang harus dilakukan jauh-jauh hari, yaitu belajar bahasa Inggris.


Sembari belajar, juga bisa latihan menjawab soal tes bahasa Inggris misalnya yang digunakan pada TOEFL atau IELTS. Selain itu, juga perlu sesekali mengikuti tesnya langsung sampai nilai atau skor yang diperoleh di atas standar minimal untuk meng-apply beasiswa ke kampus luar.


“Sertifikat bahasa Inggris ini yang harus kita kantongi dulu Itu yang saya lakukan sehingga alhamdulillah bisa lolos beasiswa IISMA,” ujarnya.


2. Esai yang Bermutu
Syarat beasiswa IISMA, peserta juga harus menyiapkan esai. Hal tersebut juga berlaku pada program LPDP dan beasiswa-beasiswa lainnya. Bagi Syifa, menulis esai tidak bisa asal jadi. Esai harus dirancang dengan baik agar bermutu.


Menurut Syifa, pengalaman dan prestasi yang dituangkan dalam esai harus disertai dengan penjelasan dan perspektif yang berbeda. Misalnya, prestasi tidak melulu soal lomba, tetapi bagaimana proses, pengalaman dan dampaknya.


“Misalnya kita mau ikut lomba, kalau bisa jangan karena mau menang atau untuk ikut beasiswa. Niatkan saja untuk belajar dan menambah pengalaman sembari meningkatkan kualitas diri sendiri,” bebernya.


3. Set Goals
Bagian penting lain yang perlu dilakukan dalam apply beasiswa yaitu menentukan tujuan. Bagi Syifa, tujuan itu sangat penting ditentukan. Sebab, dari tujuan itu langkah-langkah bisa direncanakan dan target bisa ditentukan.


“Setidaknya dengan ada rencana dan target, proses persiapannya bisa lebih jelas dan terarah. Selain itu, tujuan bisa menjadi motivasi di kala letih,” imbuhnya.


4. Persiapan Interview
Wawancara memang cukup menegangkan bagi banyak orang. Namun, jika sebelumnya sudah latihan, tentu bisa memudahkan. Syifa membuktikan itu. Jauh-jauh hari memang sudah berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan yang biasanya muncul dalam sesi wawancara. Kemampuan speaking sangat diperlukan dalam tahap ini.


“Misalnya saat ditanya tentang diri kita atau kelemahan dan kekuatan kita tentu tidak bisa sekadar penjelasan. Kita bicara dan memberi penjelasan kepada tim seleksi dengan alur yang sistematis. Kita harus jujur memang, apa kelemahan dan kekuatan kita,” ungkapnya.


5. Jangan Pantang Menyerah
Syifa menyadari, setiap tujuan dan cita-cita membutuhkan proses dan perjuangan. Karena itu, selama berjuang dan belajar mempersiapkan diri tentu ada kegagalan atau hasil yang tak sesuai harapan. Hal ini terkadang membuat mental down dan ingin putus asa.


“Saya sempat gagal di seleksi batch pertama dan itu membuat saya ingin menyerah. Namun, dengan mengingat cita-cita awal saya, jadinya bisa semangat lagi. Bangkit lagi,” ungkapnya.


Selanjutnya, ia pun mencari tahu penyebab kegagalannya di batch pertama. Salah satunya karena sertifikat bahasa Inggrisnya belum diperbarui. Sejak itu, ia memutuskan untuk mengikuti tes Duolingo. “Ternyata, selama mempersiapkan tes duolingo dibukalah batch 2, sehingga ia langsung mendaftarkan diri lagi dan ternyata lolos,” pungkasnya.


Pendidikan Terbaru