Malang, NU Online Jatim
Diet jantung koroner adalah pengaturan pola makan yang bisa membantu meminimalkan dampak makanan yang di makan terhadap kesehatan jantung. Mengurangi asupan sodium dan lemak merupakan tujuan utama diet pada penderita jantung koroner. Bila mengonsumsi terlalu banyak sodium, ada risiko peningkatan tekanan darah yang bisa memicu hipertensi alias penyakit darah tinggi.
Hipertensi adalah faktor risiko utama penyebab serangan jantung dan masalah jantung lain. Adapun konsumsi lemak berlebih dapat menimbulkan tumpukan plak di dalam pembuluh darah yang juga dapat berujung pada penyakit jantung.
Berikut merupakan tips diet pada penderita jantung koroner yakni pertama batasi penggunaan garam. Sebaiknya membatasi penggunaan garam terutama bila ada tekanan darah tinggi (hipertensi). Kedua, bagi yang terlalu gemuk jumlah makanan pokok sebagai sumber hidrat arang dikurangi. Contoh sumber hidrat arang seperti beras, roti, mie, kentang, bihun, biskuit, tepung-tepungan, gula, dan sebagainya.
Ketiga, bahan makanan yang berlemak sebaiknya dibatasi. Pilihlah daging tampak lemak atau ikan segar, ayam dan lain-lain. Keempat, hindari sayuran yang mengandung Gas.
Sebaiknya hindari sayuran yang mengandung gas kol, lobak, nangka muda. Kelima, semua buah boleh di makan kecuali nangka masak, durian, alpukat diberikan dalam jumlah terbatas.
Keenam, makanan yang sebaiknya dipilih yang mudah dicerna dan tidak merangsang. Ketujuh dianjurkan untuk tidak minum kopi dan alkohol, dan terakhir dalam memasak sebaiknya tidak menggunakan cabe dan bumbu yang merangsang.
Diet jantung adalah pola makan yang bisa membantu meminimalkan dampak makanan yang di makan terhadap kesehatan jantung. Tujuannya yang utama adalah mengurangi asupan sodium dan lemak. Bila mengonsumsi terlalu banyak sodium, ada risiko peningkatan tekanan darah yang bisa memicu hipertensi alias penyakit darah tinggi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai tips diet jantung koroner, kamu bisa konsultasi dengan ahli gizi di RSI Unisma. Jika penyakit jantung koroner yang kamu alami merupakan penyakit yang perlu ditangani oleh dokter spesialis, dokter umum akan merujuk kepada dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSI Unisma guna pengobatan lebih lanjut.
