• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

Berikut Pengalaman Mengajar Mahasiswa UIN Malang di Pattani Thailand

Berikut Pengalaman Mengajar Mahasiswa UIN Malang di Pattani Thailand
Mahasiswa UIN Malang yang sedang praktek mengajar di Santi Witya Serong School (Foto: NOJ/Ayu Setia Ningsih)
Mahasiswa UIN Malang yang sedang praktek mengajar di Santi Witya Serong School (Foto: NOJ/Ayu Setia Ningsih)

Malang, NU Online Jatim

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk membagikan ilmunya melalui pengabdian kepada masyarakat. Program pengabdian Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) ini membantu dalam penyaluran ilmu yang sudah di dapat selama dua tahun.


Salah satu mahasiswi UIN Malang yang mengikuti KKM Internasional di Santi Witya Serong School Pattani Thailand, Ayu Setiya Ningsih mengatakan, adanya KKM ini mampu memberikan kesempatan yang lebih luas lagi kepada mahasiswa, yaitu dalam melakukan pengabdian dan tentunya memberikan pengalaman yang luar biasa.


"Kami langsung terjun mengajar ke sekolah Santi Witya Serong School Pattani di Thailand. Banyak perbedaan yang membuat mereka harus menyesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan disini," ujar Ayu Setia Ningsih, Ahad (22/01/2023).


Selain Ayu, ada mahasiswa dari Pendidikan Bahasa Arab UIN Malang, Qholbi Mutiara, Afifatul Izzah, dan Siti Maesaroh. Menurut mereka, ini merupakan pengalaman pertama mereka dalam melaksanakan KKM Internasional. Diantaranya semua anak sekolah mulai dari TK hingga kelas 6 SD memiliki jam pulang sekolah yang sama yaitu jam setengah empat.


"Selain itu, ada jam tidur siang untuk anak TK di kelas, makan disediakan sekolah dan masing-masing anak mencuci piring mereka sendiri, bahasa pengantar menggunakan bahasa Thailand," bebernya.


Perempuan asal Tulungagung ini menambahkan, untuk menyesuaikan kebiasaan tersebut mahasiwa UIN Malang mencoba belajar sedikit demi sedikit mengamati cara belajar dan berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Melayu, dan terkadang menggunakan sedikit Bahasa Thailand.


"Karena ada beberapa ada yang mengerti Bahasa Melayu meskipun Bahasa Melayu yang digunakan adalah bahasa daerah yang lumayan sulit dimengerti," terangnya.


Alhasil, siswa tetap mau belajar dan sedikit demi sedikit juga mulai mengerti apa yang dibicarakan. Selain itu, yang menonjol dari sekolah Santi Witya ini adalah adab dan perilaku mandiri yang sudah ditanamkan sejak kecil.


"Banyak pengalaman yang bisa di dapat dan juga ilmu yang disampaikan, karena memang masing-masing memiliki background yang berbeda," tandasnya.


KKM Internasional ini diikuti oleh 16 mahasiswa dan dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terpencar di berbagai wilayah. Di sekolah Santi Witya Serong School Pattani Thailand ada 4 mahasiswa, 3 berasal dari Pendidikan Bahasa Arab dan 1 orang berasal dari jurusan Sastra Inggris. KKM ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada tanggal 2 Januari hingga 2 Februari 2023.


Pendidikan Terbaru