• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Pendidikan

Dokter RSI Unisma Ulas 3 Aspek Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya

Dokter RSI Unisma Ulas 3 Aspek Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya
dr Nindita Pinastikasari (kanan), saat live instagram di NU Online Jatim. (Foto: tangkap layar)
dr Nindita Pinastikasari (kanan), saat live instagram di NU Online Jatim. (Foto: tangkap layar)

Surabaya, NU Online Jatim

Dokter dari Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma) dr Nindita Pinastikasari mengatakan, kesehatan mental atau jiwa berkaitan dengan beberapa aspek, yakni aspek biologi, psikologi, dan sosial. Semuanya itu dapat diatasi dengan beberapa langkah atau cara.

 

Pertama, kalau aspek biologi tentunya berkaitan dengan proses yang ada di dalam tubuh atau otak kita. Misalnya berkaitan dengan zat-zat atau neurotransmiter atau hormon yang ada di dalam tubuh kita. Selain itu juga berkaitan dengan faktor herediter faktor yang berkaitan dengan keturunan,” ujar dr Nindita saat acara Ngaos Ramadhan melalui live Instagram NU Online Jatim, Rabu (27/03/2024).

 

Dokter spesialis kesehatan jiwa di RSI Unisma itu menyebutkan, untuk memperbaiki Kesehatan mental dari aspek biologi ini dapat dilakukan dengan memberi asupan makanan atau minuman yang baik bagi tubuh.

 

“Karena secara biologis tubuh kita membutuhkan energi dan hidrasi yang akan digunakan untuk metabolisme tubuh kita, dan untuk pembentukan zat-zat neurotransmiter dan hormone,” ucapnya.

 

Menurut dr Nindita, memperbaiki kesehatan mental bisa juga dengan mengatur pola gizi makanan atau minuman yang dikonsumsi, yaitu 4 sehat 5 sempurna. Sebab, terdapat makro dan mikro nutrien yang diperlukan untuk pembentukan zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

 

“Selain itu juga dapat diperbaiki dengan berolahraga, memperbaiki pola tidur dengan menggunakan sleep hygiene,” terang dr Nindita.

 

Kedua, aspek psikologi, yang meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal muncul dari diri masing-masing, seperti ciri kepribadian, cara menghadapi masalah, dan lainnya. Sementara faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan, misalnya kondisi keluarga yang memiliki ekspresi emosi yang baik atau tinggi.

 

Untuk mengatasi hal ini dapat melakukan meditasi, dengan memasukkan unsur dzikir dan doa-doa agar lebih tenang dan optimis. Kemudian, dapat membuat jurnal rasa syukur seperti melakukan pencatatan hal-hal positif yang diperoleh.

 

“Hal positif atau hal-hal yang berkaitan dengan kebaikan yang kita punya baik dari diri kita ke orang lain atau sebaliknya. Di dalam itu juga bisa dimasukkan refleksi diri kita tentang hal positif apa saja yang telah kita lakukan,” ungkapnya.

 

Ketiga, dari aspek sosial ialah berkaitan dengan lingkungan seperti rumah, sekolah, tempat bekerja, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi Kesehatan mental pada aspek sosial ini bisa dengan latihan pernafasan di saat mengalami rasa cemas atau marah yang memuncak. Atau, bisa juga dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan rasa syukur, bahagia, dan berharga.

 

“Seperti beramal, yang tentunya tidak hanya sebatas finansial saja, bisa juga beramal dengan tenaga dan jasa kita. Dengan adanya pencapaian itu kita dapat lebih percaya diri dan lebih bahagia,” tandasnya.

 

Penulis: M Ainul Yakin


Pendidikan Terbaru