Pendidikan

Gusdurian Puji UIN KHAS Jember Satukan Gus Dur dan KH Achmad Siddiq

Jumat, 20 September 2024 | 18:00 WIB

Gusdurian Puji UIN KHAS Jember Satukan Gus Dur dan KH Achmad Siddiq

Pemberian cenderamata. (Foto: NOJ/AR)

Jember, NU Online Jatim

Koordinator Seknas Jaringan Gusdurian sekaligus Direktur Eksekutif Yayasan Bani KH Abdurahman Wahid, Jay Akhmad memuji Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember sebagai satu-satunya lembaga yang menyatukan kembali Gus Dur dengan KH Achmad Siddiq.

 

Tentu saja kedua tokoh bangsa tersebut bukan bersatu secara fisik karena keduanya sudah wafat, namun nama dan gagasannya dipersatukan, sama-sama menjadi trade merk UIN KHAS Jember.

 

“Hari ini saya dapat informasi bahwa Gus Dur Corner ini bersandingan dengan Kiai Haji Ahmad Siddiq Corner,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara “Gus Dur Memorial Lecture” di lantai 3 Gedung Kuliah Terpadu UIN KHAS Jember, Kamis (19/9/2024).

 

Seperti diketahui, sejak IAIN Jember bermetamorfosa ke UIN KHAS Jember, perguruan tinggi yang tertak di Jalan Mataram Nomor 01, Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember itu menggunakan nama KH Achmad Siddiq sebagai nama lembaga.
Dalam acara Gus Dur Memorial Lecture itu, juga dilaunching “Gus Dur Corner” yang digawangi oleh Zaka.

 

Menurut Jay Akhmad, 40 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1984, ketika digelar Muktamar NU di Situbondo, nama Gus Dur dan Kiai Achmad Siddiq bersanding dalam jabatan struktural NU. Kiai Achmad Siddiq terpilih sebagai Rais Syuriyah PBNU, dan Gus dur terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PBNU.

 

 “Jadi memang, UIN KHAS Jember ini menyatukan kembali Rais ‘Am PBNU dengan Ketua Tanfidziyah PBNU (KH Abdurahman Wahid),” lanjutnya.

 

Sementara itu, Wakil Rektor 1 UIN KHAS Jember Prof Khusna Amal mengatakan peluncuran Gus Dur Corner bukan ikut-ikutan institusi lain yang mungkin telah lebih dahulu membentuk Gus Dur Corner, tapi melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang.

 

“Kenapa UIN KHAS Jember memantapkan pilihan untuk membentuk Gus Dur Corner berdampingan dengan Kiai Haji Achmad Siddiq Corner, pertama tentu saja kita mempertimbangkan dan memperhitungkan sebagai tokoh yang sangat sangat istimewa,” urainya.


Gus Dur Memorial Lecture yang mengusung tema "Gus Dur dan Gagasan Pribumisasi Islam” itu betul-betul mencerminkan karakter Gus Dur sebagai sosok pluralisme. 

 

Peserta acara tersebut berasal dari berbagai kalangan dan macam-macam umat beragama. Bahkan juga digelar doa lintas iman yang masing-masing perwakilan agama diberi kesempatan memimpin doa sesuai dengan bahasa dan ciri khasnya.

 

Hadir sebagai narasumber utama adalah murid Gus Dur sekaligus Rektor Institut Studi Islam Fahmina serta Marzuki Wahid.