• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Pendidikan

Haul Akbar, Rektor: Perkembangan Unisma karena Adanya Dimensi Spiritual

Haul Akbar, Rektor: Perkembangan Unisma karena Adanya Dimensi Spiritual
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr H Maskuri bersama Habib Husein bin Alwi bin Agil. (Foto: NOJ/humas)
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr H Maskuri bersama Habib Husein bin Alwi bin Agil. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim

Dalam rangka Dies Natalis ke-42, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr H Maskuri bersama Sivitas Akademika menggelar Haul Akbar di Masjid Kampus Ainul Yaqin Unisma, Ahad (19/03/2023) malam.


Menurutnya, haul akbar sejatinya merupakan bentuk dimensi kesejarahan yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Bagaimana Unisma pada saat didirikan dengan cucuran keringat, harta benda yang telah dikorbankan perintis, pendiri, dan pengabdi Unisma.


“Oleh karenanya, saya mengajak sivitas akademika untuk peduli akan kesejarahan. Kalau tidak ada pendiri, maka ndak ada Unisma. Kalau tidak ada pengabdi, ibarat tiang dia penyangga kelangsungan Unisma dari waktu ke waktu," kata Prof Dr H Maskuri.


Dirinya menjelaskan, haul akbar merupakan bagian dari dimensi spiritual lantaran sejak sore telah diselenggarakan Khotmil Qur'an, pembacaan yasin dan tahlil.


"Maka saya meyakini bahwa kebesaran dan perkembangan Unisma karena adanya dimensi spiritual," tambahnya.


Haul akbar, lanjutnya, juga terdapat dimensi sosial yang sesungguhnya tali persaudaraan akan semakin kuat. Dari sini sesungguhnya tali persaudaraan akan semakin kuat dengan keluarga pendahulu.


“Jangan habis manis sepah dibuang, pengalaman ini telah memberikan pendidikan bagi kita bersama," terangnya.


Sementara itu, Penceramah dalam kegiatan ini, Habib Husein bin Alwi bin Agil teringat akan fatwa gurunya, Syaikh As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki. Di antara fatwanya, jika sesuatu dilakukan dasarnya semata-mata karena Allah, maka pekerjaan itu akan terus berlanjut dan berkesinambungan. Bahkan mengalami kepasatan.


“Tetapi, jika suatu amal dilakukan dengan penuh tendensius, tidak ikhlas, bukan karena Allah, karena banyak nawaitu yang tidak sehat, pasti akan berakhir di tengah jalan. Jadi, saya yakin kebesaran Unisma ini merupakan berkah dari niat tulus para pendiri Unisma," tuturnya.


Pendidikan Terbaru