• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Pendidikan

Jusuf Kalla Ajak Mahasiswa Unusa Laksanakan Gerakan 45

Jusuf Kalla Ajak Mahasiswa Unusa Laksanakan Gerakan 45
Wakil Presiden Republik Indonesia (2004-2019), Muhammad Jusuf Kalla bersama Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie M Eng. (Foto: NOJ/humas)
Wakil Presiden Republik Indonesia (2004-2019), Muhammad Jusuf Kalla bersama Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie M Eng. (Foto: NOJ/humas)

Surabaya, NU Online Jatim
Wakil Presiden Republik Indonesia (2004-2019), Muhammad Jusuf Kalla mengajak 800 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) untuk menjadi generasi rahmatan lil alamin yang berjiwa pembelajar dan penggerak bagi bangsa dan umat manusia melalui Gerakan 45.


Gerakan 45 merupakan bentuk dari rukun islam yang ke-4 (zakat) dan ke-5 (haji). Gerakan ini akan menjadikan mahasiswa menjadi generasi pembelajar dan penggerak yang sejati. Karena berzakat dapat melatih mahasiswa untuk ikhlas. Jika dilakukan dengan ikhlas dan tanpa paksaan, zakat bermanfaat untuk melatih semua orang menjadi pribadi yang ikhlas dan tulus melakukan kebajikan bagi orang lain. Inilah hikmah zakat yang akan membawa banyak keselamatan bagi manusia.


“Zakat juga bermanfaat mendatangkan kebaikan-kebaikan dalam hidup. Rezeki dilancarkan, kualitas hidup meningkat, hati terasa tenang, dan kehidupan juga terasa lebih tentram karena kebaikan yang telah dilakukan,” katanya di Auditorium lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Sabtu (12/11/2022).


Pria kelahiran 15 Mei 1942 di Watampone, Sulawesi Selatan ini menerangkan, zakat adalah bagian utama dari rangkaian solidaritas sosial yang berpijak kepada penyediaan kebutuhan dasar kehidupan. Kebutuhan dasar kehidupan itu berupa makanan, sandang, tempat tinggal (papan), terbayarnya hutang-hutang, memulangkan orang-orang yang tidak bisa pulang ke negara mereka, membebaskan hamba sahaya dan bentuk-bentuk solidaritas lainnya yang ditetapkan dalam Islam.


“Zakat mempunyai pengaruh positif yang sangat signifikan dalam mendorong gerakan roda perekonomian Islam dan mengembangkannya. Karena pertumbuhan harta individu pembayar zakat memberikan kekuatan dan kemajuan bagi ekonomi masyarakat,” ungkapnya.


Selain rukun Islam yang ke-4, Jusuf Kalla juga mengajak mahasiswa untuk merencakanan dan meniatkan untuk berhaji. Ibadah haji memilki dampak-dampak positif dan kemanfaatan yang banyak baik bagi individu yang melaksanakan ibadah haji maupun masyarakat pada umumnya.


“Bagi yang melaksanakan ibadah haji, akan terpancar kebaikan dan kesalihan dari pribadinya,” paparnya.


Pria yang mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar (1967) ini menjelaskan, Ibadah haji juga melatih seorang Muslim mengamalkan prinsip-prinsip kemanusiaan, persaudaraan, dan persamaan secara universal. Seseorang yang melaksanakan rukun islam yang ke-5 akan melepaskan diri dari egonya, sehingga dia akan mendapati dirinya larut dalam sebuah kumpulan akbar manusia, yang bersatu, tak tercerai-berai, dan bersama-sama memenuhi satu panggilan untuk berputar mengelilingi satu pusat, kemudian kumpulan haji yang disatukan dan menyatukan ini bergerak untuk melempar setan.


“Ini merupakan bentuk utama menjadi sosok penggerak kehidupan,” terangnya.


Dalam ibadah haji, semua orang diminta menanggalkan pakaian, perhiasan yang seringkali menandai perbedaan daerah, kelas sosial dan sebagainya. Sebagai gantinya, semua memakai pakaian sederhana yang lebih mirip dengan kain kafan. Ketika berthawaf dan berwukuf di arafah, tidak terlihat kefakiran dan kekayaan seseorang.


“Melalui gerakan 45, Insya Allah mahasiswa Unusa akan bisa menjadi generasi generasi rahmatan lil alamin yang berjiwa pembelajar dan penggerak bagi bangsa dan umat manusia,” pungkasnya.


Pendidikan Terbaru