• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

Hima K3 Unusa Sosialisasi Pemanfaatan Bio Gas dari Kotoran Sapi

Hima K3 Unusa Sosialisasi Pemanfaatan Bio Gas dari Kotoran Sapi
Hima K3 Unusa sosialisasikan tentang pemanfaatan bio gas dari kotoran sapi. (Foto: NOJ/humas)
Hima K3 Unusa sosialisasikan tentang pemanfaatan bio gas dari kotoran sapi. (Foto: NOJ/humas)

Surabaya, NU Online Jatim
Himpunana Mahasiswa (Hima) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar pelatihan serta sosialisasi pembuatan bio gas dari kotoran sapi pada masyarakat Desa Madureso, Kabupaten Mojokerto. Mahasiswa tersebut lolos dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) program dari kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Dirjen Dikti.


Mahasiswa melaksanakan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat Desa Madureso tentang manfaat mengolah kotoran sapi menjadi bahan bakar gas alami atau bio gas. Banyaknya masyarakat yang memelihara sapi membuat mahasiswa ingin mengolah kotoran sapi tersebut menjadi bahan yamg bisa bermanfaat pada masyarakat.


Hal ini yang membuat mahasiswa mulai mempersiapkan tempat untuk mengolah kotoran sapi menjadi gas. Lalu memasangkan pipa penyalur gas tersebut sehingga masyarakat bisa memanfaatkan gas tersebut untuk masak atau lainnya.


Ketua Tim P2MD Hima K3 Unusa, Naufal Ilham Saputra mengatakan, sebelumnya masyarakat membuang serta membakar begitu saja kotoran sapi tersebut. Karena membakar kotoran sapi itu dampaknya bisa menjadi polusi serta menimbulkan bau yang tidak sedap.


"Jadi kami mengajarkan bagaimana caranya mengolah kotoran sapi itu untuk bio gas dan disambut masyarakat desa yang memang ingin mengolah kotoran sapi tersebut untuk kebutuhan mereka," ujarnya.


Naufal menjelaskan, cara mengolah kotoran sapi dimana sebelumnya kotoran sapi ini dimasukkan kedalam wadah yang sudah disiapkan. Dari sana wadah tersebut dimasukkan air dengan perbandingan 2 banding 1, lalu dicampur probiotik.


"Selanjutnya wadah ditutup dan nantinya wadah tersebut menghasikkan gas yang bisa dimanfaatkan masyarakat," terangnya.


Menurutnya, kandungan dalam kotoran sapi memiliki gas methan sehingga bisa dimanfaatkan sebagai gas ditambah adanya air dan probiotik sebagai salah satu yang mengubah bahan gas methan itu menjadi bio gas.


"Jadi kami memanfaatkan itu untuk masak atau lainnya," tandasnya.


Salah satu dosen pembimbing, Merry Sunaryo menerangkan, warga desa diajarkan oleh mahasiswa bagaimana cara mengolah kotoran sapi itu menjadi gas. Sehingga setelah acara ini, pihaknya berharap masyarakatb Desa Madureso bisa lebih mandiri.


"Sehingga tidak tergantung dengan gas bumi atau LPG yang membuat masyarakat desa bisa lebih hemat dalam pengeluaran uang mereka," ungkapnya.


Ketua kelompok Tani Dusun Gogor, Desa Madureso, Sugik menambahkan, langkah yang dilakukan mahasiswa Unusa ini cukup bagus. Dimana sebelumnya kotoran sapi hanya dibuang begitu saja serta dibakar. Tetapi sekarang ini bisa dimanfaatkan menjadi gas.


Senada, Kepala Desa Madureso, Suwarno juga menjelaskan,  sosialisasi yang dilakukan mahasiswa ini cukup baik. Dengan penjelasan yang mudah dipahami membuat warga desa semangat untuk membuat bio gas sendiri di rumah.


Pendidikan Terbaru