• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

Menteri Desa PDTT Harap Unesa Perhatikan Kawasan Pesisir

Menteri Desa PDTT Harap Unesa Perhatikan Kawasan Pesisir
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar. (Foto: NOJ/Tagar.Id)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar. (Foto: NOJ/Tagar.Id)

Surabaya, NU Online Jatim

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar memiliki harapan besar kepada mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Universitas Negeri Surabaya atau Unesa. Yakni menggali penyebab banyaknya warga pesisir yang mengalami kekurangan gizi.


“Seharusnya warga pesisir bisa mendapatkan protein yang cukup dan bagus dari hasil tangkapan ikan setiap harinya,” kata Gus Halim, Selasa (24/01/2023).


Hal tersebut disampaikannya pada Kuliah Umum Rekognisi Pembelajaran Lampau Bojonegoro di Unesa. Nah, dari hasil temuan, rupanya ikan hasil tangkapan masyarakat pesisir tidak dimakan. Namun dijual, dan hasil penjualan itu dipakai untuk membeli makanan cepat saji.


“Ikan hasil tangkapan masyarakat tidak dimakan, tetapi dijual dan hasil penjualan itu digunakan untuk membeli makanan cepat saji seperti mie instan,” ungkapnya.


Gus Halim pun mengaku prihatin dengan adanya kondisi tersebut. Pasalnya, hampir 85 persen tokoh besar, dulu berasal dari wilayah pesisir. Sebab, saat itu memang pemenuhan kebutuhan gizi warga pesisir jauh lebih baik.


“Ini tragis banget. Kalau kita lihat sejarah, tokoh-tokoh kita hampir 85 persen dari wilayah pesisir, karena waktu itu pemenuhan kebutuhan gizi warga pesisir jauh lebih bagus,” ungkapnya.


Dirinya lantas membandingkan, bahwa warga miskin di kawasan perkotaan ataupun pegunungan sangat sulit untuk mendapatkan protein dari ikan. Sedangkan warga miskin di pesisir harusnya bisa dengan mudah mendapatkannya.


“Warga miskin di kawasan pesisir masih bisa makan ikan, tetapi warga miskin di perkotaan atau pegunungan misalnya sulit mendapatkan asupan protein dari ikan,” terangnya.


Sementara itu, Kepala Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Profesi (LP3) Unesa, Bachtiar Syaiful Bachri berharap melalui kuliah umum ini mahasiswa bisa mendapat wawasan yang bisa diangkat dalam perkuliahan. Utamanya sebagai persiapan penulisan skripsi.


“Semoga ini dapat memperkuat penyelenggaraan akademik program RPL dan dalam rangka pengabdian untuk pembangunan desa. Semoga mahasiswa bisa lulus tepat waktu dengan kualitas yang unggul,” ucapnya.


Sebagai informasi, adapun jumlah mahasiswa RPL desa di Unesa total sebanyak 604 orang. Rinciannya, S1 akuntansi 124 orang, S1 manajemen 96 orang, S1 Pendidikan Luar Sekolah 29 orang, S1 administrasi negara 281 orang, dan S1 sosiologi 75 orang.


Pendidikan Terbaru