• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Pendidikan

Sukses, Mahasiswa Akuntansi Unisma Helat Industri Virtual 2021

Sukses, Mahasiswa Akuntansi Unisma Helat Industri Virtual 2021
Gelaran studi industri FEB Unisma. (Foto: NOJ/MJ)
Gelaran studi industri FEB Unisma. (Foto: NOJ/MJ)

Malang, NU Online Jatim
Himpunan Manajemen Jurusan (HMJ) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) kembali menggelar Studi Industri Virtual ke Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sabtu (10/10/2021).

 

Dalam Studi Industri ini Tim HMJ Akuntansi beserta mahasiswa baru sebanyak 400 lebih diterima oleh Ketua IAPI Pusat Habib Basuni, sekaligus juga Pimpinan Kantor Akuntan Publik, serta Kepala Sub Bagian Pengawasan Bank OJK Malang, Doni Santoso.

 

Dekan FEB Unisma, Nur Diana menjelaskan, agenda studi industri sangat penting bagi penyiapan mahasiswa baru sebagai calon-calon akuntan di masa depan. 

 

"Profesi akuntansi adalah profesi yang menyediakan jasa informasi akuntansi mau tidak mau harus mempersiapkan dirinya menghadapi era digital ekonomi dengan sebaik-baiknya," jelas Nur Diana.

 

Studi Industri virtual ini mengusung tema “The Future of The Accounting Profession in the Fintech Era”. Pihaknya berharap agar mahasiswa prodi Akuntansi Unisma bisa menggali pengetahuan seluas-luasnya dari kedua pemateri.

 

"Mahasiswa harus menggali pengetahuan sebanyak mungkin agar bisa mendapatkan pengetahuan mengenai era fintech beserta implikasinya kepada profesi akuntansi," terangnya.

 

Sementara, IAPI Pusat, Habib Basuni menyambut baik kehadiran peserta studi Industri virtual karena ini sebagai langkah awal bagi mahasiswa program studi akuntansi FEB Unisma yang ingin mengetahui profesi akuntansi.

 

"Era digital ekonomi yang salah satunya berwujud dalam fintech merupakan bagian dari bidang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang juga harus dikuasai oleh seorang akuntan," ujar Habib Basuni.

 

Melalui teknologi informasi, SIA mendukung kinerja informasi yang dihasilkan, yaitu dengan cara memperbaiki kualitas pengolahan informasi termasuk juga memperbaiki transparansi dan kualitas informasi yang dihasilkan. Selain itu, pengolahan Informasi semakin murah. 

 

"Sangat penting bagi akuntan untuk mempersiapan bekal ilmu dalam bidang computer science serta math and statistic. Selain core utamanya yaitu business domain expertise," imbuhnya.

 

Lebih lanjut, ketika akuntan tidak ahli dalam informasi, maka profesi lain dapat mengambil alih fungsi akuntan. Dengan kata lain, akuntan adalah expert dalam bidang penyedia informasi keuangan, sehingga bagi akuntan, teknologi informasi menjadi kebutuhan pokok.

 

Dalam penutupnya, Habib Baisuni memberika pesan kepada mahasiswa untuk menguasai dua standar keterampilan dalam menghadapi perkembangan teknologi, yaitu keterampilan umum dan keterampilan khusus. Keterampilan Umum, yaitu mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

"Sedangkan keterampilan khusus yaitu menguasai teknik, prinsip, dan pengetahuan prosedur tentang penggunaan teknologi informasi. Serta mampu secara mandiri mendesain proses bisnis dalam suatu sistem informasi akuntansi," tutupnya.

 

Lain halnya, Kepala Sub Bagian Pengawasan Bank OJK Malang, Doni Santoso yang memberikan wawasan tentang era digital dan lahirnya fintech yang dipicu oleh dua hal besar. Pertama adanya kebiasaan baru dalam masyarakat akibat adanya pandemi dan arena perkembangan model bisnis yang berubah karena perkembangan cepat di teknologi informasi.

 

Selanjutnya, fenomena tersebut menimbulkan pergeseran perilaku pada sektor jasa keuangan semasa pandemi. OJK berperan penting mengatur operasi OJK agar manfaat optimal dari fintech bisa dirasakan oleh masyarakat. Edukasi dan penegakan peraturan kepada masyarakat dan pihak lembaga keuangan sangat diperlukan dalam proses digital ekonomi saat ini.

 

"Mahasiswa sebagai kelompok masyarakat teredukasi diharapkan bisa berkontribusi dalam mengembangkan dunia keuangan digital yang lebih sehat," terangnya.


Pendidikan Terbaru