• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 27 Maret 2025

Pendidikan

Tabligh Akbar di Jepang, Prof Haris Dorong Masyarakat Manfaatkan Wakaf Produktif

Tabligh Akbar di Jepang, Prof Haris Dorong Masyarakat Manfaatkan Wakaf Produktif
Prof KH M Noor Harisudin saat Tabligh Akbar di Masjid Indonesia Ueda Prefektur Nagano, Jepang, Sabtu (08/03/2025). (Foto: NOJ/ Istimewa)
Prof KH M Noor Harisudin saat Tabligh Akbar di Masjid Indonesia Ueda Prefektur Nagano, Jepang, Sabtu (08/03/2025). (Foto: NOJ/ Istimewa)

Surabaya, NU Online Jatim

Direktur World Moslem Studies Center (Womester), Prof KH M Noor Harisudin, mendorong masyarakat untuk memanfaatkan wakaf produktif dalam pengembangan hingga pembangunan masjid. Penegasan itu disampaikan pada Tabligh Akbar di Masjid Indonesia Ueda Prefektur Nagano, Jepang, Sabtu (08/03/2025).

 

"Berkembangnya Islam dengan kemunculan berbagai masjid di banyak kota dan prefektur di Jepang patut disyukuri. Untuk pembiayaan, bisa menggunakan skema wakaf produktif," ujarnya dalam keterangan tertulis.

 

Dalam kesempatan itu, Prof Haris yang juga Wakil Sekretaris PWNU Jatim mengaku senang dengan banyaknya masjid di Jepang dalam lima tahun terakhir. Sebab, hal ini menunjukkan bagaimana geliat perkembangan Islam di Negeri Sakura.

 

"Tinggal bagaimana memakmurkannya. Allah SWT berfirman: Hanya saja orang-orang yang memakmurkan masjid adalah orang yang beriman pada Allah dan hari akhir, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan hanya takut pada Allah SWT," katanya.

 

Warga muslim di Ueda Nagano dan sekitarnya, kata Prof Haris, diharapkan dapat memakmurkan masjid dengan berbagai kegiatan. Di samping itu, jamaah masjid juga dapat berperan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Tentu tetap dalam koordinasi Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Indonesia Ueda Nagano.

 

"Muslim yang banyak uang monggo donasikan uangnya. Muslim yang punya tenaga silahkan berikan tenaganya. Muslim yang bisa masak silahkan bantu masaknya. Muslim yang bisa bersih-bersih, silahkan bersih-bersih dan begitu seterusnya," ungkapnya.

 

Pada sisi lain, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Jember ini mendorong DKM memanfaatkan masjid agar difungsikan sebagaimana mestinya. "Kalau disebut masjid, maka berlaku hukum masjid. Bisa digunakan itikaf, perempuan haid dilarang masuk, dan sebagainya," tutur Prof. Haris.

 

Lebih jauh, ia mendorong agar Dewan Kemakmuran Masjid bisa menggunakan wakaf untuk kegiatan di masjid. "Untuk pembelian lahan masjid, pembangunan dan pengembangan masjid, sebaiknya pakai wakaf. Karena wakaf itu produktif. Beda dengan zakat dan infak yang bersifat konsumtif," ucapnya.

 

Sebelumnya, Prof Haris yang juga Direktur Lembaga Zakat dan Wakaf Darul Hikam Jember menjelaskan tentang zakat sebagai ibadah yang wajib bagi muslim. Sebagai seorang Muslim, selain menjalankan puasa di bulan Ramadhan, ia juga diwajibkan menunaikan zakat fitrah dan zakat mal.

 

"Jika zakat fitrah wajib untuk semua orang Muslim yang pada malam Id ada kecukupan makan untuk dirinya dan keluarganya, maka zakat mal hanya tertentu pada muslim yang hartanya mencapai satu nishab. Kalau zakat mal tertentu pada orang kaya," ungkap Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jatim itu.

 

Acara Tablig Akbar ini dihadiri 150 lebih jamaah Masjid Indonesia Ueda. Selain itu, dihadiri Katib Majelis Wakil Cabang Istimewa (MWCI) NU Nagano Ustadz Bambang Hari Yunanto, Ketua MWCI NU Nagano Ustadz Jimmy Ibrahim Ramadhan, dan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Ustadz Ariestya Kurnia.


Pendidikan Terbaru