Pendidikan

UIN KHAS Jember Bekali 834 Mahasiswa KKN dengan Metode ABCD dan PAR

Ahad, 1 Desember 2024 | 22:00 WIB

UIN KHAS Jember Bekali 834 Mahasiswa KKN dengan Metode ABCD dan PAR

Para kandidat mahasiswa KKN. (Foto: NOJ/Aryudi AR)

Jember, NU Online Jatim

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember akan menerjunkan 834 mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kabupaten Jember pada Januari 2025.


Namun sebelum terjun ke masyarakat, mereka menyelenggarakan kegiatan bertajuk ‘Pelatihan Metodologi Pengabdian Mahasiswa’. Acara tersebut berlangsung sejak kemarin, dan berakhir hari ini, Ahad (01/12/2024) di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) kompleks kampus UIN KHAS Jember.


Dalam pengarahannya, Rektor UIN KHAS Jember, Prof Hepni berharap agar peserta KKN dapat memanfaatkan waktu 40 hari selama terjun di masyarakat. Menurutnya, pengabdian mahasiswa dalam bentuk KKN itu mengusung 3 misi utama, yaitu pencerahan, berwawasan, dan pemberdayaan.


“Makna pemberdayaan adalah mendayagunakan masyarakat untuk memecahkan masalah ataupun meningkatkan potensi yang dimiliki desa tersebut,” ujarnya.


Di tempat yang sama, Ketua LP2M UIN KHAS Jember, Zainal Abidin mengatakan, peserta KKN tersebut nanti akan dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah mahasiswa yang menggunakan metode ABCD. Mereka berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Dakwah (kecuali Bimbingan Konseling Islam) dan Syariah.


Kelompok kedua adalah mahasiswa yang menggunakan metode PAR. Ini untuk peseta KKN yang berasal dari Fakultas Dakwah (Bimbingan Konseling Islam), Ushuluddin Adab dan Humaniora, dan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.


“Keseluruhan peserta KKN akan disebar 56 posko di wilayah Kabupaten Jember,” terang Zainal.


Zainal lantas menjelaskan perbedaan metode ABCD dan PAR. ABCD adalah akronim dari Asset Based Community Development. Ini merupakan bentuk pendampingan yang berfokus pada asset dan potensi yang dimiliki oleh suatu desa tempat KKN dilaksanakan. Sedangkan PAR adalah kepanjangan dari Participatory Action Research. Metode ini berfokus pada pemecahan masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat.


“Metode ABCD dan PAR adalah materi yang disampaikan oleh tim LP2M UIN KHAS Jember dalam pelatihan ini,” pungkasnya.