• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

Unusa Sebut Pemberian Nutrisi Mpasi Anak Harus Sesuai Kebutuhan

Unusa Sebut Pemberian Nutrisi Mpasi Anak Harus Sesuai Kebutuhan
Seminar Nasional dalam rangka Hari Gizi Nasional 2023 di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B, Selasa (31/01/2023). (Foto: NOJ/humas)
Seminar Nasional dalam rangka Hari Gizi Nasional 2023 di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B, Selasa (31/01/2023). (Foto: NOJ/humas)

Surabaya, NU Online Jatim

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar Seminar Nasional dalam rangka Hari Gizi Nasional 2023 di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B, Selasa (31/01/2023).


Adapun narasumber dari seminar kali ini dari perwakilan UNICEF Indonesia, dr. Karina Widowati, MPH dan Kepala Bidang Ilmiah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Jawa Timur (Jatim), Dr. Laili Rahmawati, STP., MMA.


Perwakilan UNICEF Indonesia, dr. Karina Widowati, MPH. mengatakan, salah satu faktor terjadinya stunting karena asupan nutrisi yang kurang pada anak. Terkait dengan hal tersebut, ayah maupun ibu harus memiliki pemahaman yang sama dalam pemberian nutrisi melalui Makanan Pendamping Air Susu Ibu atau Mpasi sesuai dengan kebutuhan untuk tumbuh kembang anak.


“Sebelum memberikan Mpasi, orang tua harus mengetahui prinsip-prinsip pemberian Mpasi. Salah satu prinsip utama, yaitu tetap memberikan ASI yang merupakan kebutuhan makronutrien, selain makanan pendamping dengan harapan bisa mendapatkan asupan mikronutrien,” katanya.


Karina mengungkapkan, pemberian Mpasi bertujuan untuk memberi kesempatan anak untuk belajar makan yang benar, menguatkan kemampuan dasar perkembangan serta mempersiapkan pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan anak. Orang tua perlu mengetahui waktu yang tepat dalam pemberian ASI.


“Sebagai contoh, ketika orang tua mengajarkan waktu makan sebanyak tiga kali dalam sehari, anak pun akan merasa bahwa dia harus makan dalam waktu tersebut,” terangnya.


Waktu tepat Mpasi biasanya diperkenalkan pada anak saat menginjak usia 6 bulan yang ditandai dengan tanda-tanda nuerofisiologi, apakah anak sudah siap Mpasi atau belum. Tanda-tanda tersebut termasuk anak bisa duduk tegak, gerakan ekstrusi menghilang, tidak mengeluarkan makanan dari mulut, tertarik makanan orang lain, mulut bergerak melihat orang lain makan, dan mudah lapar.


“Orang tua juga harus mengetahui apa itu responsive feeding, yaitu ketika anak harus bisa merespons dengan baik setiap makanan yang dimakan,” ungkap Alumni FK Unair ini.


Sementara Kepala Bidang Ilmiah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Jatim, Dr. Laili Rahmawati, STP., MMA. mengungkapkan, protein hewani merupakan salah satu nutrisi yang harus dipenuhi untuk mencegah stunting. Protein hewani lebih diutamakan untuk pencegahan stunting karena biasanya lebih tinggi kalori, lebih tinggi zat besi dan jenis zat besinya juga mudah diserap tubuh.


“Protein hewani sebaiknya diberikan kepada anak dengan takaran yang cukup terutama dengan menyertakan bahan tersebut dalam Mpasi,” ujarnya.


Menurutnya, nutrisi yang harus dikonsumsi anak pertama-tama adalah ASI ekslusif setidaknya pada enam bulan pertama. Selanjutnya pemberian Mpasi yang harus memadai. Sumber utama yang memang dibutuhkan sebetulnya karbohidrat, protein, dan lemak.


“Protein merupakan salah satu yang penting. Protein hewani itu dapat mencegah stunting kalau cukup,” ungkapnya.


Perempuan yang juga sebagai Ahli Gizi ini menyebutkan beberapa jenis protein hewani yang dianjurkan, yaitu daging ayam, daging sapi, ikan, telur, dan susu. Meski demikian perlu memerhatikan juga perbandingan protein dan energi guna mencapai kenaikan berat badan atau tinggi badan yang cukup. Pemberian Mpasi harus dilakukan tepat waktu, kandungan nutrisi yang cukup dan seimbang, baik makro maupun mikro, aman, serta diberikan secara responsif.


“Salah satu intervensi gizi spesifik yang dapat dilakukan dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting adalah dengan Pemberian Makanan kepada Bayi dan Anak (PMBA),” tandasnya.


Pendidikan Terbaru