• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Rehat

Ketupat Lebaran dan Tradisi di Sejumlah Daerah di Indonesia

Ketupat Lebaran dan Tradisi di Sejumlah Daerah di Indonesia
Banyak makna filosofis yang dikandung dalam makanan ketupat ini. (Foto: NOJ?MId)
Banyak makna filosofis yang dikandung dalam makanan ketupat ini. (Foto: NOJ?MId)

Hal yang tidak dapat dipisahkan dari hari raya Idul Fitri adalah kehadiran ketupat. Karena hal tersebut tidak akan ditemukan di waktu lain, selain kala Lebaran seperti tahun ini. Namun yang harus diketahui adalah dari mana tradisi ini lahir, serta bagaimana ketupat di kawasan lain di Tanah Air?


Ketupat identik sebagai hidangan spesial Lebaran, diperkirakan tradisi ini  berasal dari saat Islam masuk ke tanah Jawa. Masyarakat Jawa mempercayai Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan ketupat. Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari kata bahasa Jawa “ngaku lepat” yang berarti “mengakui kesalahan”. Sehingga dengan ketupat sesama Muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan cara memakan ketupat tersebut.


Tradisi lebaran ketupat yang diselenggarakan pada hari ketujuh bulan Syawal juga merupakan tradisi khas Indonesia yang biasa disebut sebagai “hari raya kecil” setelah melakukan puasa Syawal selama 6 hari atau puasa kecil dibandingkan dengan Idul Fitri yang didahului puasa Ramadhan selama 1 bulan. 


Sesuai dengan sunah Nabi, setelah memperingati Idul Fitri, umat Islam disunahkan puasa selama 6 hari, yang bagi umat Islam di Indonesia kemudian diperingati sebagai bakda kupat. Di daerah pedesaan, ketupat masih dibuat sendiri oleh tangan-tangan terampil para ibu dan gadis, namun di daerah perkotaan yang sudah sulit untuk memperoleh janur atau daun kelapa yang masih muda, keterampilan ini sudah hilang dan masyarakat lebih suka membeli selongsong ketupat di pasar atau bahkan membeli dalam bentuk ketupat yang sudah masak. Lalu ketupat tersebut diantarkan kepada sanak saudara sebagai lambang permohonan maaf dan silaturahim.


Makna Filosofis

Banyak makna filosofis yang dikandung dalam makanan ketupat ini. Bungkus yang dibuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa sedangkan bentuk segi empat mencerminkan prinsip  “kiblat papat lima pancer”, yang bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah.


Sebagian masyarakat juga memaknai rumitnya anyaman bungkus ketupat mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia sedangkan warna putih ketupat ketika dibelah dua mencerminkan kebersihan dan kesucian setelah mohon ampun dari kesalahan.


Beras sebagai isi ketupat diharapkan menjadi lambang kemakmuran setelah hari raya. Pada masa lalu, terdapat tradisi unik yang berbau mistis, namun kini sudah jarang ditemukan.


Ketupat juga dianggap sebagai penolak bala, yaitu dengan menggantungkan ketupat yang sudah matang di atas kusen pintu depan rumah, biasanya bersama pisang, dalam jangka waktu berhari-hari, bahkan berulan-bulan sampai kering.


Biasanya, ketupat disajikan bersama opor ayam dan sambal goreng. Ini pun ternyata ada makna filosofisnya. Opor ayam menggunakan santan sebagai salah satu bahannya. Santan, dalam bahasa Jawa disebut dengan santen yang mempunya makna “pangapunten” alias memohon maaf. Saking dekatnya kupat dengan santen ini, ada pantun yang sering dipakai pada kata-kata ucapan Idul Fitri:    


Mangan kupat nganggo santen.    

Menawi lepat, nyuwun pangapunten.    

(Makan ketupat pakai santan.    

Bila ada kesalahan mohon dimaafkan.)


Ketupat sendiri telah berkembang akibat kreatifitas kuliner di beberapa daerah. Beberapa jenis ketupat yang ada saat ini di antaranya adalah.


1. Ketupek Katan Kapau

Katupek katan yang khas Kapau, yaitu ketupat ketan berukuran kecil yang dimasak dalam santan berbumbu. Ketupat ketan adalah versi rebus dari lemang. Santannya menjadi sampai kental sekali dan merasuk ke dalam ketupat. Ketupat kentan ini bisa dimakan sebagai dessert, tetapi juga bisa dimakan dengan lauk pedas, misalnya gulai itik cabe hijau atau rendang.


2. Ketupat Glabed

Ada lagi sajian rakyat lain di Tegal yang sangat populer, yaitu Kupat Glabed. Kali ini bukan ketupat dari desa Glabed. Kupat glabed adalah ketupat yang dimakan dengan kuah kuning kental. Glabed sendiri sebenarnya berasal dari ucapan orang Tegal bila mengekspresikan kuah yang kental ini. Glabed-glabed! Ketupatnya dipotong-potong, dibubuhi tempe goreng, dan disiram dengan kuah glabed. Tambahkan sambal bila ingin citarasa pedas. Topping-nya adalah kerupuk mi yang terbuat dari tepung singkong dan taburan bawang goreng. Sebagai lauknya, Kupat Glabed selalu didampingi dengan sate ayam atau sate kerang.


3. Ketupat Betawi (Bebanci)

Masakan paling khas dan unik yang dimiliki masyarakat Betawi adalah ketupat bebanci. Sesuai dengan namanya, ketupat bebanci adalah masakan dengan unsur utama ketupat. Ketupat ini disantap dengan kuah santan berisi daging sapi dan diberi aneka bumbu seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah. Sayangnya saat ini sudah sangat sulit menemukan penjual ketupat ini.


4. Ketupat Blegong (Tegal)

Kupat Blengong (Kupat Glabed dengan daging Blengong, Blengong=Keturunan hasil perkawinan bebek dan angsa)


5. Ketupat Bongko (Tegal)

Kupat Bongko adalah ketupat dengan sayur tempe yang telah diasamkan.


6. Ketupat cabuk rambak (Solo)

Cabuk rambak adalah ketupat nasi yang diiris tipis-tipis, dan disiram dengan sedikit sambal wijen (dicampur kemiri dan kelapa parut yang terlebih dulu digongseng).

Ada yang menyukai sambal yang sangat pedas, ada yang menyukai rasa sambal yang gurih. Rasa sambalnya memang sangat khas. Hidangan ini disajikan dengan kerupuk nasi yang disebut karak.

  

7 Ketupat/lontong Sayur Lontong Sayur

Biasanya lontong sayur itu artinya santan kental yang gurih, tapi kalo mau sehat (baca: engga mau makan santan) dikasih soun, telur rebus dan ditaburi bawang goreng.


Rehat Terbaru