• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Rehat

Renungan agar Tidak Buntung saat Tahun Baru

Renungan agar Tidak Buntung saat Tahun Baru
Semoga dapat menggunakan waktu dengan baik sehingga tergolong orang beruntung. (Foto: NOJ/NKr)
Semoga dapat menggunakan waktu dengan baik sehingga tergolong orang beruntung. (Foto: NOJ/NKr)

Perlahan namun pasti kita akan memasuki tahun baru 2023. Dalam hitungan hari, tahun 2022 akan segera ditinggalkan. Dan yang mendesak untuk dilakukan adalah bagaimana pergantian tahun tersebut tidak semata perubahan waktu, juga pesan untuk meraih kesuksesan.


Di sebuah kesempatan, Abu Nawas sampai bersyair berikut: Usiaku terus berkurang saban hari, sementara dosaku terus bertambah, bagaimana aku menanggungnya? 


Tentu saja sebagai muslim, kita harus terus berupaya memperbaiki amalan setiap hari. Tentu saja kita tidak ingin menjadi orang merugi, melainkan orang beruntung. Orang merugi disebutkan adalah orang yang amal baiknya tetap segitu-gitu saja, tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik. Sementara orang beruntung adalah yang mampu meningkatkan amal-amal baiknya setiap waktu. 


Allah SWT memberikan petunjuk kepada kita supaya tidak merugi dan menjadi orang yang beruntung. Bagaimana caranya? Hal itu dituangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Ashr ayat 1 sampai 3 berikut: 


 وَالْعَصْرِۙ) ۱ (اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ )۲ (اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ)ࣖ۳


Artinya: (1) Demi masa, (2) sungguh, manusia berada dalam kerugian, (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran. 


Manusia yang tidak merugi adalah orang yang senantiasa melaksanakan amal-amal salih, saling mengingatkan untuk melakukan kebenaran dan bersabar. Poin-poin inilah yang harus menjadi pedoman kita agar sepanjang tahun 2022 dan seterusnya, terus beruntung. Sebab, potensi kerugian kita sebagai manusia sangat banyak karena faktor kelalaian hingga godaan yang terus menghantui. 


Spirit atau semangat kita dalam memperjuangkan keberuntungan di tahun 2022 ini perlu dikobarkan. Dalam hal ini, kita perlu muhasabah, refleksi, atau introspeksi melalui sebuah hadits Rasulullah SAW sebagai berikut: 


 اغْتَنِمْ خَمْسًا قبلَ خَمْسٍ: شَبابَكَ قبلَ هِرَمِكَ، وصِحَّتَكَ قبلَ سَقَمِكَ، وغِناكَ قبلَ فَقْرِكَ، وفَرَاغَكَ قبلَ شُغْلِكَ، وحَياتَكَ قبلَ مَوْتِكَ


Artinya: Gunakan lima hal sebelum lima hal, yakni masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, senggangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu. 


Kita harus memanfaatkan setiap waktu dengan hal-hal baik yang berguna, bernilai, dan berharga. Sebab, waktu, menurut pepatah orang Barat, adalah uang. Bagi orang Arab, waktu adalah pedang. Jika kita tidak bisa memanfaatkannya secara baik, maka waktu akan menebas kita. Oleh karena itu, hendaknya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk bekal di akhirat. Sebab, dunia hanyalah perantara, hanyalah jembatan untuk menuju keabadian di akhirat kelak. 


Semoga kita dapat menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, mengisinya dengan amal-amal salih, dan saling mengingatkan kebenaran dan kesabaran. Dengan begitu, kita berharap tidak tergolong dalam orang-orang yang merugi, melainkan termasuk dalam kelompok orang-orang yang beruntung.


Editor:

Rehat Terbaru