M Syakir Ni'amillah
Penulis
Perlahan namun pasti kita akan memasuki tahun baru 2023. Dalam hitungan hari, tahun 2022 akan segera ditinggalkan. Dan yang mendesak untuk dilakukan adalah bagaimana pergantian tahun tersebut tidak semata perubahan waktu, juga pesan untuk meraih kesuksesan.
Di sebuah kesempatan, Abu Nawas sampai bersyair berikut: Usiaku terus berkurang saban hari, sementara dosaku terus bertambah, bagaimana aku menanggungnya?
Tentu saja sebagai muslim, kita harus terus berupaya memperbaiki amalan setiap hari. Tentu saja kita tidak ingin menjadi orang merugi, melainkan orang beruntung. Orang merugi disebutkan adalah orang yang amal baiknya tetap segitu-gitu saja, tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik. Sementara orang beruntung adalah yang mampu meningkatkan amal-amal baiknya setiap waktu.
Baca Juga
Hukum Mengucapkan ‘Selamat Tahun Baru’
Allah SWT memberikan petunjuk kepada kita supaya tidak merugi dan menjadi orang yang beruntung. Bagaimana caranya? Hal itu dituangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Ashr ayat 1 sampai 3 berikut:
وَالْعَصْرِۙ) ۱ (اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ )۲ (اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ)ࣖ۳
Artinya: (1) Demi masa, (2) sungguh, manusia berada dalam kerugian, (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Manusia yang tidak merugi adalah orang yang senantiasa melaksanakan amal-amal salih, saling mengingatkan untuk melakukan kebenaran dan bersabar. Poin-poin inilah yang harus menjadi pedoman kita agar sepanjang tahun 2022 dan seterusnya, terus beruntung. Sebab, potensi kerugian kita sebagai manusia sangat banyak karena faktor kelalaian hingga godaan yang terus menghantui.
Spirit atau semangat kita dalam memperjuangkan keberuntungan di tahun 2022 ini perlu dikobarkan. Dalam hal ini, kita perlu muhasabah, refleksi, atau introspeksi melalui sebuah hadits Rasulullah SAW sebagai berikut:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قبلَ خَمْسٍ: شَبابَكَ قبلَ هِرَمِكَ، وصِحَّتَكَ قبلَ سَقَمِكَ، وغِناكَ قبلَ فَقْرِكَ، وفَرَاغَكَ قبلَ شُغْلِكَ، وحَياتَكَ قبلَ مَوْتِكَ
Baca Juga
Doa yang Dibaca Rasullah saat Tahun Baru
Artinya: Gunakan lima hal sebelum lima hal, yakni masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, senggangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu.
Kita harus memanfaatkan setiap waktu dengan hal-hal baik yang berguna, bernilai, dan berharga. Sebab, waktu, menurut pepatah orang Barat, adalah uang. Bagi orang Arab, waktu adalah pedang. Jika kita tidak bisa memanfaatkannya secara baik, maka waktu akan menebas kita. Oleh karena itu, hendaknya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk bekal di akhirat. Sebab, dunia hanyalah perantara, hanyalah jembatan untuk menuju keabadian di akhirat kelak.
Semoga kita dapat menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, mengisinya dengan amal-amal salih, dan saling mengingatkan kebenaran dan kesabaran. Dengan begitu, kita berharap tidak tergolong dalam orang-orang yang merugi, melainkan termasuk dalam kelompok orang-orang yang beruntung.
Terpopuler
1
Profil Nyai Hj Djamilah Hamid Baidlowi, Ibunda Ning Jazil Ploso
2
Khutbah Jumat: Kisah Nabi Daud dan Ikhtiar Mencari Rezeki Halal
3
Dikenal Suka Menolong, Jamaah Haji Asal Sidoarjo Wafat di Pesawat
4
Rais Aam PBNU Difitnah, GP Ansor Surabaya Layangkan Surat Permohonan Tabayun
5
Batikmatika, Ciri Khas Kain Batik Buatan Universitas Islam Jember
6
PCNU Surabaya Laporkan Penceramah Buntut Dugaan Fitnah Rais Aam PBNU
Terkini
Lihat Semua