• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Tapal Kuda

Ansor Bondowoso Dorong Proses Hukum Penganiaya David

Ansor Bondowoso Dorong Proses Hukum Penganiaya David
PC GP Ansor bersama Ketua PCNU Bondowoso. (Foto: NOJ/Bahrullah)
PC GP Ansor bersama Ketua PCNU Bondowoso. (Foto: NOJ/Bahrullah)

Bondowoso, NU Online Jatim

Saat ini sedang ramai dibicarakan kasus penganiayaan terhadap David Ozora yang merupakan putra dari Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Jonathan Latumahina. Tindakan brutal dilakukan oleh anak pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rafael Alun Trisambodo yakni Mario Dandy Satrio.


Terhadap kasus ini, Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Bondowoso mendorong agar Aparat Penegak Hukum (APH) memproses kejadian seadil-adilnya. Juga mengutuk keras terhadap pelaku, dan mendorong APH untuk memproses hukum seadil-adilnya terhadap pelaku.


"Secara pribadi dan atas nama GP Ansor Bondowoso, kami geram atas tindakan keji tersebut. Kami juga mengutuk keras terhadap perbuatan pelaku," kata Ketua PC GP Ansor Bondowoso, Luluk Hariyadi kepada NU Online Jatim, Sabtu (25/02/2023).


Luluk mengaku sangat prihatin terhadap korban yang dianiaya secara brutal dan sadis, sehingga menyebabkan koma. Menurutnya, perbuatan anak dari pejabat eselon II Kemenkeu tidak manusiawi.


"Kami akan terus pantau dari daerah mengenai proses hukum tersangka. Jika ada bengkok-bengkok dalam proses penanganannya, kami akan bergerak dengan cara kami," ujarnya.


Meski demikian, kata Luluk, GP Ansor Bondowoso menunggu instruksi dari pengurus pusat terkait langkah yang akan diambil, terlebih kasus ini sudah ditangani kepolisian.


"Intinya kami di daerah tetap memantau dan mengawal hingga proses hukum berjalan semestinya," imbuhnya.


Sementara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Bondowoso, Ahmad Zairudin mendukung penuh langkah hukum yang diambil oleh PP GP Ansor. Menurutnya, harus ada hukuman setimpal kepada pelaku. Bahkan hukuman yang berat atas kelakuan biadab dan bejatnya menganiaya anak yang tidak berdaya.


"Harus diberikan hukuman maksimal kepada pelaku, biar ada efek jera, agar perbuatan serupa tidak ditiru oleh orang lain," ujarnya.


Apalagi kata Zairudin, itu dilakukan oleh anak pejabat yang mempunyai perilaku sombong, congkak dengan memamerkan gaya hidup yang luar biasa. Hal ini harus menjadi catatan, apalagi ditampilkan oleh seorang anak pegawai pajak di mana mereka harus memberikan contoh yang lebih baik.


"Yang pasti, kita GP Ansor di Daerah seperti Kabupaten Bondowoso tetap 1 komando dengan PP GP Ansor," tutupnya.

 

Penulis: Bahrullah


Tapal Kuda Terbaru