• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Averrroes dan HM Sampoerna Beri Pendampingan ke Masyarakat Pesantren

Averrroes dan HM Sampoerna Beri Pendampingan ke Masyarakat Pesantren
Suasana pelatihan untuk pendampingan ke masyarakat pesantren. (Foto: NOJ/A Toriq)
Suasana pelatihan untuk pendampingan ke masyarakat pesantren. (Foto: NOJ/A Toriq)

ProbolinggoNU Online Jatim
Komunitas Averroes bekerja sama dengan Sampoerna Untuk Indonesia membuat Program Community Capacity Development in the New Normal Era. Program tersebut dalam rangka memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas masyarakat, khususnya komunitas masyarakat pesantren. 


“Program Community Capacity Development adalah program yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia, khususnya di lingkungan pesantren. Sasaran program ini tidak hanya untuk mereka yang hidup di dalam pesantren, melainkan untuk masyarakat sekitar,” kata Sutomo, Ketua Averroes, Senin (21/02/2022).


Sutomo menambahkan bahwa program mengajak masyarakat di lingkungan pesantren untuk meningkatkan pemahaman, kemampuan serta keahlian dalam beradaptasi dan membiasakan diri dengan perkembangan dunia digital.


“Bagaimana pun, pandemi harus disikapi dengan bijak. Sudah cukup untuk berdiam diri karena keadaan. Sekarang waktunya beradaptasi dengan memanfaatkan perkembangan yang ada, salah satunya adalah perkembangan dunia digital,” katanya.


Program Community Capacity Development dilaksanakan di dua provinsi dan lima Kabupaten/kota yakni Jawa Timur (Surabaya, Probolinggo, Pasuruan, dan Malang) dan Jawa Tengah (Pekalongan). Lokasinya di lima pesantren, yakni Surabaya (Pesantren Miftachussunnah dan Pesantren Tachsinul Akhlaq), Malang (Pesantren Anwarul Huda), Pasuruan (Pesantren Ar Roudhoh Berbaur), dan Probolinggo (Pesantren Roudlotul Muttaqien).


Pemilihan dan penentuan lokasi di lingkungan pesantren bukannya tanpa sebab. Penentuan lokasi dilatarbelakangi oleh wilayah atau komunitas dengan intensitas pertemuan langsung atau tatap muka yang tinggi. 


“Sekali lagi kami tegaskan bahwa sasaran bukanlah identitas pesantrennya, melainkan latar belakang institusi pendidikannya. Bagaimanapun, pesantren memiliki kebiasaan untuk melakukan pembelajaran dan pendidikan secara langsung, ini tentu berbeda dengan sekolah umum. Artinya apa, risiko penyebaran Covid tentu lebih besar di pesantren dibandingkan dengan institusi pendidikan umum (sekolah umum),” tambah Sutomo.


Rusdiono, Regional Manager HM Sampoerna menyampaikan, bahwa ini merupakan upaya dari HM Sampoerna untuk terus mendukung dan berpartisipasi dalam penguatan dan pengembangan masyarakat. 


“HM Sampoerna lewat Sampoerna Untuk Indonesia untuk mengurangi angka penyebaran Covid. Tidak hanya itu, lewat program ini juga diharapkan para pelaku UMKM dan pihak pesantren dapat terus beradaptasi dan berkembang di tengah pandemi,” paparnya.


Secara umum, program mengarah pada dua tujuan utama. Pertama, penguatan protokol kesehatan masyarakat, dan kedua, pengembangan UMKM berbasis teknologi. Meski begitu, tiap wilayah memiliki skema dan concern yang berbeda. Beberapa lebih fokus pada pengembangan UMKM berbasis digital, beberapa lainnya lebih mengarah ke live streaming dan ada pula yang akan banyak belajar seputar fotografi dan editing.


Sambutan baik diberikan tokoh masyarakat setempat. KH Ahmad Tajul Mafakhir (Gus Tajul), Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqien Probolinggo menyampaikan ucapan terima kasih dan harapannya. 


“Kami menyambut baik i’tikad baik yang dilakukan oleh Komunitas Averroes dan HM Sampoerna. Tentu saja pesantren dan lingkungan sekitar akan terbantu dengan program ini,” ujarnya.
 


Editor:

Tapal Kuda Terbaru