Ponorogo, NU Online Jatim
Mujahadah merupakan cara bagi seorang hamba mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Begitu pula yang dilakukan alumni Pondok Pesantren Darul Huda, Dusun Mayak, Desa Tonatan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo. Mereka mengadakan rutinan mujahadah malam Jumat Kliwon dengan amalan dzikrul ghafilin, Kamis (17/02/2022).
Mujahadah dzikrul ghafilin merupakan amalan yang diajarkan pada santri di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak. Yang sebelum datangnya pandemi menjadi rutinan santri setiap malam Jumat Kliwon di makam Kiai Ageng Muhammad Besari dan Kiai Ageng Hasan Besari di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis.
Choirul Anam, Ketua Ikatan Alumni Darul Huda (Ikadha) menerangkan bahwa rutinan merupakan kali pertama yang berjalan usai merebaknya kasus pandemi Covid- 19. Harapannya, para alumni dapat menjalin hubungan batin dengan para kiai dan pondok pesantren.
"Kegiatan ini sangat baik. Selain mengingatkan kepada alumni tentang amalan dzikrul ghafilin yang sudah rutin dilakukan di pondok dulu, juga untuk menjaga taalluq bathiniyah alumni dengan pondok," katanya kepada NU Online Jatim.
Pengajar Pondok Pesantren Darul Huda Mayak tersebut menjelaskan taalluq bathiniyah. Yaitu hati para alumni dapat terus sambung dengan pondok, dengan kiai dan guru.
Mujahadah dzikrul ghafilin kali ini dipimpin langsung Agus Haji Abdul Wachid, putra KH Hasyim Sholeh, Pendiri Pondok Pesantren Darul Huda Mayak. Acara juga dihadiri alumni dari berbagai daerah.
"Alhamdulillah kami sebagai alumni dapat mengobati kerinduan kepada kiai, serta mampu merasakan kembali nikmatnya mujahadah dzikrul ghafilin di Tegalsari, seperti pas di pondok dulu," ungkap Oni Munawaroh, anggota Ikadha.
