• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Tapal Kuda

Di Pesantren Assholach, Gus Kautsar Jelaskan Perlunya Peringatan Haul Masyayikh

Di Pesantren Assholach, Gus Kautsar Jelaskan Perlunya Peringatan Haul Masyayikh
KH Abdurrahman Al-Kautsar atau Gus Kautsar saat menghadiri haul masyayikh Pondok Pesantren Assholach, Pasuruan. (Foto: NOJ/Istimewa)
KH Abdurrahman Al-Kautsar atau Gus Kautsar saat menghadiri haul masyayikh Pondok Pesantren Assholach, Pasuruan. (Foto: NOJ/Istimewa)

Pasuruan, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Assholach, Kejeron, Gondangwetan, Pasuruan mengadakan haul ke-36 al-marhumin masyayikh pesantren setempat, Ahad (13/08/2023). Pada kegiatan tersebut, hikmah haul disampaikan oleh KH Abdurrahman Al-Kautsar dari Ploso, Kediri.


KH Abdurrahman Al-Kautsar atau yang biasa disapa Gus Kautsar menjelaskan kepada ribuan jamaah tentang pentingnya peringatan haul. Karena pada hakikatnya bukan karena masyayikh membutuhkan doa masyarakat.


“Ini berbeda dengan kita yang apabila meninggal sangat membutuhkan doa dari orang yang masih hidup,” katanya. Peringatan haul masyayikh adalah amaliah yang dimaksudkan untuk tabarrukan atau mencari keberkahan masyayikh yang dihauli agar mendapat syafaat kelak di hari kiamat, lanjutnya.


Seorang alim dan selalu istikamah seperti masyayikh Assholach Kiai Zainuddin dan Kiai Muzayyin, menurut Gus Kautsar sudah tenang di alam barzakh meskipun tidak dikirimi doa pada peringatan haulnya. Mengingat perjuangannya yang begitu gigih menyebarkan ilmu kepada para santri.


Gus Kautsar bercerita tentang beratnya proses hisab. Pada waktu itu manusia akan ditanya tentang empat hal. Yang pertama  umur, kedua tentang tubuh, kemudian ilmu, dan yang terakhir masalah harta.


“Dari keempat hal tersebut kita diwajibkan konsentrasi untuk kemudian memastikan bahwa memang kita memiliki kelayakan di hadapan Allah SWT,” terangnya.


Menjadi layak di hadapan Allah merupakan hal yang harus diperjuangkan. Gus Kautsar menambahkan bahwa Allah sangat mencintai orang yang tidak hanya shalih, namun juga harus mempunyai sifat berperasangka baik.


“Dengan menjadi orang baik, keturunan kita akan mendapat keistimewaan ikut menjadi orang yang baik,” jelas dia.


Lebih lanjut disampaikan Gus Kautsar bahwa baik dan tidaknya seorang anak, juga akan sangat ditentukan oleh orang tuanya.


"Ketika panjenengan dadi wong apik ing ngarsane Allah SWT, potensinya putra-putra panjenengan juga akan mendapatkan penataan yang istimewa dari Allah SWT. Tidak hanya putra-putrinya yang menjadi anak-anak baik, lingkungan sekitar juga akan dijaga oleh Allah,” terangnya.


Gus Kautsar juga sempat teringat dengan jasa pengasuh Assholah, Gus Luthfil Hakim ketika masih mondok di Pesantren Ploso. Gus Luthfi selalu ikhlas ngopeni santri-santri sawir.


"Mas Luthfi ini kan orangnya murah senyum, pokoke aku ndredek lek ketemu Mas Luthi ini," ungkapnya disambut tawa hadirin.


Dirinya mendoaka agar Gus Luthfi selalu dalam keadaan sehat dan panjang umur, serta dijadikan sebagai orang yang baik, bisa istikamah dalam mendidik santri dan mencetak santri Assholach sebagai anak-anak yang baik.


“Anak yang baik akan mendapatkan keistimewaan dari Allah, anak yang dimaksud tidak hanya terbatas pada anak kandung. Hal ini karena ada dua jenis orang tua. Yang pertama karena keturunan, dan yang kedua karena keilmuan,” katanya.


Maka dari itu, penting untuk melihat sosok yang dihauli saat ini, karena para kekasih Allah bisa membantu melewati pertanyaan hisab yang begitu berat.


"Alhamdulillah kita bisa mengikuti haul masyayikh Assholach, semoga mendapat manfaat dan barakahnya. Tempat ini menjadi silaturahim yang diterima Allah dan semoga kita bisa meneruskan perjuangan dan langkahnya," pungkasnya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru