IKA PMII Pasuruan Gelar Sholat Gaib dan Diskusi Obituari 7 Hari KH Enceng Sobirin
Kamis, 26 November 2020 | 10:00 WIB
Moch Rofi'i Boenawi
Kontributor
Pasuruan, NU OnlineĀ Jatim
Pengurus Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pasuruan Raya menggelar peringatan 7 hari kepergian tokoh kaderisasi Nahdlatul Ulama (NU) KHĀ Enceng Sobirin Najdmudin.Ā
Ā
Acara yang dikemas dalam tiga agenda itu dimulai dengan penyampaian obituari almarhum, shalat gaib, serta pembacaan yasin dan tahlil.Ā Bertempat di Panembahan STAPA Bangil pada rabu malam (25/11/2020), sejumlah aktivis dan alumni PMII Pasuruan melangitkan doa yang dikhususkan untuk almarhum yang selama hidupnya dikenal sebagai teladan dalam perjuangan di NU.
Ā
Waladi Imaduddin yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan obituari almarhum menjelaskan secara detail bagaimana kerja-kerja perjuangan aktivis Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) itu dalam melahirkan Kaderisasi Penggerak NU.Ā
Ā
"Hampir 10 tahun terakhir tanpa henti almarhum berkeliling menggerakan kaderisasi yang sudah lama terhenti. Beliau bersama Kiai Adnan dan Kiai Mun'im mendapatkan wasiat dan perintah langsung dari Rois Am KHĀ Sahal Mahfudz untuk menghidupkan kaderisasi NU," kataĀ Waladi.Ā
Ā
Sang ideolog adalah kata yang pas melihat perjuangan almarhum selama ini. Menurut Waladi Imaduddin, banyak kader militan dan muharrik yang sukses dilahirkan oleh tokoh sederhana KHĀ Enceng Sobirin baik itu di dari Ansor maupun dalam Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU).Ā Kesan lain dari almarhum menurutnya adalah sifat kesederhanaannya yang patut menjadi teladan bagi seluruh kader NU.Ā
Ā
"Kita yang pernah mendapatkan didikan beliau dalam kaderisasi semuanya menyaksikan bagaimana kesederhanaan beliau dalam hidup, sikap dan berpenampilan, bahkan kopyah hitam yang dipakai hingga berubah kekuningan," ujarnya.Ā
Ā
Namun yang menarik adalah kisah dibalik kopyah hitam almarhum yang menemaninya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Menurut alumni PMII yang kini berkhidmahĀ sebagai ketua Direktorat Kaderisasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pasuruan itu menyimpan satu kisah tersendiri.Ā
Ā
"Saya terakhir bertemu almarhum pada awal September lalu di Panembahan Jolotundo. Beliau menuturkan bahwa kopyahĀ tersebut adalah milik KH SahalĀ MahfudzĀ dan diberikan ketika dirinya mendapatkan amanah kaderisasi," jelasnya.Ā
Ā
Acara kemudian berlanjut dengan shalat gaib dan pembacaan yasin dan tahlil yang dipimpin oleh Gus HĀ Abdul Hamid Mujib.Ā Tokoh Jatman Pasuruan itu juga memberikan beberapa pandangan dan obituari tentang KHĀ Enceng Sobirin Najdmudin.Ā
Ā
"Saya memandang bahwa kaderisasi yang dilahirkan oleh Kiai Enceng harus tetap kita lanjutkan sebagai cara untuk tetap menjaga cara dakwah kiai-kiai yang sudah ratusan tahun berjuang di Nusantara dan kini dilanjutkan oleh Nahdatul Ulama. Mari kita bangga sebagai kader NU dengan cara dakwah kiai," pungkasnya.
Ā
Ā
Editor: Risma Savhira
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Hati dengan 7 Perbuatan
2
Mensos Gandeng PPATK Telusuri Penerima Bansos Terindikasi Main Judol
3
Garda Fatayat NU Jatim Terima 100 Bibit Tanaman dari BPBD untuk Dukung Ketahanan Pangan
4
Distribusikan Benih Padi, Langkah Ansor Jatim Perkuat Ketahanan Pangan
5
Pesantren Bebas Kekerasan: Nawaning Nusantara Siapkan Satgas dan Edukasi Seksual
6
5 Dosen UIN KHAS Jember Ikut Terlibat dalam Penyusunan Raperda MDT
Terkini
Lihat Semua