Tapal Kuda

Kaderisasi Inklusif Jadi Fokus Utama IPNU Jatim Gelar Latin II

Sabtu, 14 September 2024 | 16:00 WIB

Kaderisasi Inklusif Jadi Fokus Utama IPNU Jatim Gelar Latin II

Suasana forum Latin II PW IPNU Jawa Timur. (Foto: NOJ/Media IPNU Jatim)

Situbondo, NU Online Jatim

Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jatim menggelar Latihan Instruktur (Latin) II di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin Situbondo yang dimulai dari Kamis hingga Ahad (12-15/09/2024).


Wakil Ketua II Bidang Kaderisasi PW IPNU Jatim, Mohamad Wahdan Ubaidillah mengatakan, jumlah peserta di Latin II mencapai 25 peserta. Peserta tersebut merupakan delegasi dari Pimpinan Cabang (PC) IPNU se-Jatim.


"Mereka sebelumnya telah mengikuti screening dan dinyatakan lolos sehingga bisa mengikuti kaderisasi Latin II ini," ujarnya kepada NU Online Jatim.


Dalam Latin II ini, PW IPNU Jatim mengusung tema 'Kaderisasi Inklusif sebagai Khidmat Organisasi'. Wahdan menjelaskan bahwa amanah sejarah berdirinya IPNU adalah amanah kaderisasi. Sehingga segala proses-proses organisasi harus diorientasikan untuk menjawab amanah tersebut.


“Tetapi secara teknis proses ini membutuhkan inklusivitas di tengah generasi Z yang semakin variatif secara karakter, minat, dan kecenderungan,” terangnya.


Sehingga inklusivitas sebuah kunci agar inovasi kaderisasi mengarah kepada pengakomodiran multisegmen calon kader dan pengembangan kader yang multi segmen secara kompetensi dan keahlian.


Dirinya menyebut, Latin II PW IPNU Jatim ini telah mengikuti aturan kaderisasi IPNU yang mengatur kaderisasi formal khusus. Yaitu kaderisasi instruktur yang berjenjang mulai Latin I, II, dan Latihan Instruktur Nasional (Latinnas).


"Setiap pelatihan wajib ada Rencana Tindak Lanjut (RTL). Karena secara garis besar RTL adalah implementasi proses selama pelatihan yang mengarah kepada kebermanfaatan di pribadi peserta, organisasi secara khusus, dan masyarakat secara umumnya," paparnya.


Wahdan berharap, melalui ikhtiar ini terlahir instruktur tingkat lanjutan baru yang menciptakan sosiologi kaderisasi di Jatim yang mengarah kepada inovasi dan inklusivitas.


"Selain itu melalui Latin II ini, mudah-mudahan bisa tercipta inovasi dalam pengembangan inklusivitas dari segi pengakomodiran calon dan pengembangan kader," pungkasnya.