• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Tapal Kuda

KH Mutawakkil: Hukum Islam Berada dalam Proses Perubahan

KH Mutawakkil: Hukum Islam Berada dalam Proses Perubahan
Halaqah Fiqih dan Ushul Fiqih di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo. (Foto: NOJ/istimewa)
Halaqah Fiqih dan Ushul Fiqih di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo. (Foto: NOJ/istimewa)

Probolinggo, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, KH Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah menegaskan, hukum-hukum Islam selalu berada pada setiap perubahan permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam. Apapun perubahan dalam aspek kehidupan tidak boleh menjauhkan dari nilai-nilai ajaran Rasulullah SAW yang telah disampaikan kepada para sahabat, sahabat-sahabat kepada tabi'in, hingga ke ulama-ulama.


Hal itu disampaikannya saat membuka Halaqoh Fiqih dan Ushul Fiqih yang diadakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Ponpes setempat, Senin (05/12/2022). Tampak hadir Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar dan Wakil Rais KH Hadi bin Muhammad Mahfudz, dan Katib PWNU KH Romadlon Chotib.


"Sehingga istilah bid'ah sekarang ini sudah memasuki seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, yang biasa berbicara 'itu bid'ah, ini bid'ah, oh itu tidak ada pada zaman Rasulullah', diharapkan berhenti karena akan membuat umat bingung, bahkan bisa membuat bingung dirinya sendiri,” katanya.


Menurutnya, para ulama dan kiai pesantren yang menjihadkan waktu, tenaga, pikiran, dan terus menggali produk hukum Islam dalam halaqoh tersebut, seperti yang di firmankan Allah Ta'ala. Ia pun mengutip firman Allah Subhanahu wa-ta'ala: Kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nāsi ta`murụna bil-ma'rụfi wa tan-hauna 'anil-mungkari wa tu`minụna billāh.


“Kamu adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah,” ungkapnya dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 110.


Kiai Mutawakkil mengajak para santri dan kiai berjihad li-i'lai kalimatillah, untuk mempertahankan dan mengamankan, serta membumikan hukum-hukum Allah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


Kiai Mutawakkil menutup dengan pantun:
Tahu campur dibumbui terasi, Elvi Sukaesih mobilnya Mercy
NU Jawa Timur selalu berkonsolidasi, menata organisasi dengan para kiai.
Di sana gunung di sini gunung, menanam mangga dan pepaya prospeknya cerah.
Di sana bingung di sini bingung, jadi tidak bingung setelah bertemu para peserta halaqoh.


Dalam Halaqoh Fikih dan Ushul Fikih ini juga menghadirkan pembicara, antara lain KH Afifuddin Muhajir dari Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, KH Dr Abdul Ghofur Maimoen dari Pesantren Al-Anwar Sarang, dan  KH Muhibbun Aman Ali.


Tapal Kuda Terbaru