• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Rehat

Kampanye Fiqih Peradaban dan Sumbangsih Gagasan KH Hasyim Muzadi

Kampanye Fiqih Peradaban dan Sumbangsih Gagasan KH Hasyim Muzadi
KH A Hasyim Muzadi berperan besar bagi kampanye halaqah fiqih peradaban PBNU. (Foto: NOJ/NU Network)
KH A Hasyim Muzadi berperan besar bagi kampanye halaqah fiqih peradaban PBNU. (Foto: NOJ/NU Network)

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus menggelar Halaqah Fiqih Peradaban yang diselenggarakan di berbagai pesantren di Tanah Air. Tidak tanggung-tanggung, ada 300 kegiatan halaqah yang digelar hingga Maret 2023 mendatang. Berbagai sudut pandang dibahas pada kegiatan ini, dari mulai masalah politik, fiqih, warga negara, dan seterusnya. 


Terkait beragam halaqah yang digelar, utamanya masalah konsep negara dan masyarakat, maka hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari gagasan almaghfurlah KH A Hasyim Muzadi. Karena mantan Ketua Umum PBNU tersebut dikenal memiliki perspektif yang maju, termasuk dalam mengawal konsep negara dan masyarakat. 


"Sangat mengesankan, karena KH A Hasyim Muzadi sudah membicarakan konsep negara dan masyarakat. Karenanya, fiqih peradaban yang dirancang PBNU memodifikasi ide-ide kenegaraan yang telah dikembangkan beliau," kata KH Abdul Moqsith Ghazali.


Penegasan ini sebagaimana disampaikan Kiai Moqsith saat menjadi narasumber pada Halaqah Fiqih Peradaban (Fiqih Siyasah dan Tatanan Dunia Baru) di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang, Sabtu (29/10/2022) lalu.


Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut juga menjelaskan di era kepemimpinan Kiai Hasyim Muzadi, NU telah berhasil menjadi penengah. Karena kala itu relasi agama dan negara di era reformasi kembali menyeruak wacana untuk mendirikan negara Islam. Dan lewat pandangan dan gerilya yang dilakukan Kiai Hasyim Muzadi, wacana tersebut dapat diluruskan.


Dengan menggunakan pendekatan yang elegan, Kiai Hasyim dapat meyakinkan beragam kalangan bahwa khilafah tidak cocok untuk diterapkan di Indonesia. Apalagi soal dasar negara telah selesai dirumuskan sebagaimana hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama saat menjadi Ketua Umum PBNU.


Kiai Moqsith memaparkan bahwa saat itu para kiai diberikan ruang yang cukup besar untuk membicarakan apa yang mereka pikirkan untuk menata kehidupan baru dalam konteks dunia yang semakin mengecil.


"Maka, pikiran membangun fiqih peradaban sifatnya bukan top down, tetapi bottom up dalam artian kiai mau mengutarakan apa tentang NU, negara, dan dunia,” terang alumnus Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Banyuputih, Situbondo ini.


Apalagi hingga kini wacara soal negara bangsa terus digulirkan secara terbuka dengan melibatkan secara aktif para ulama dan kiai.


“Karenanya, nanti seluruh rais syuriyah akan menjadi bagaian dari R20 yang ada di Bali, dan bertemu dengan tokoh-tokoh lintas agama. Nantinya NU akan menjadi fasilitator untuk tercapainya peradaban baru," terangnya.


Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam Malang, KH Mohamad Nafi' menuturkan bahwa pihaknya hanya menjalankan tugas dari PBNU. Yang mana, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang telah memasrahkan kepada pesantren ini untuk menggelar halaqah fiqih peradaban.


"PCNU kemudian menempatkannya di Al-Hikam. Karena di Malang Raya terbagi menjadi tiga titik di Pondok Pesantren An-Nur Bululawang, Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah Singosari, dan di sini," katanya.


Dirinya juga menjelaskan bahwa kegiatan menghadirkan deledasi dari PCNU, perwakilan pesantren, lembaga, dan badan otonom di Kota Malang. Demikian pula akan melanjutkan kegiatan dalam forum bahtsul masail. 


"Kami sudah membicarakan dengan LBM dan Lakpesdam untuk menindaklanjuti Halaqah ini dalam bentuk diskusi yang lebih mendalam terkait gagasan yang diinisiasi PBNU. Semoga gagasan yang ada tersebut dapat bermanfaat," tutupnya.


Editor:

Rehat Terbaru