Lumajang, NU Online Jatim
Menyongsong 1 abad NU, Halaqah Fiqih Peradaban seri ke-81 dari 250 seri yang diagendakan, digelar di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi'in, Kedungjajang Lumajang, Kamis (10/11/2022) dengan tema "Fiqih Siyasah dan Tatanan Dunia Baru".
Acara yang menjadi agenda besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini dihadiri sejumlah pengurus dari jajaran syuriah dan tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang beserta Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), lembaga serta badan otonom.
Ketua Panitia 1 abad NU, Ikhwanul Muttaqin menuturkan, di Lumajang sendiri halaqah ini bakal digelar dua kali di tempat yang berbeda dengan tema yang sama. Tema tersebut memang menjadi tema utama sebagai langkah NU ke depan yang diharapkan bisa berbicara banyak dalam dunia internasional.
"PBNU hari ini punya cita-cita besar, ulama-ulama NU yang sepertinya dilihat sebagai kelas dua hanya karena tidak berbahasa arab harus berkontestasi di dunia internasional. Karena nyatanya memang memiliki perangkat keilmuan dan konstruksi pemahaman yang sama dan bahkan lebih bagus," jelas Wakil ketua PCNU Lumajang ini.
Ikhwan menjelaskan, gelaran halaqah ini juga sebagai upaya membuka ruang diskusi dan tempat menampung usulan dari para ulama NU di berbagai daerah untuk kemudian nantinya hal ini akan dihimpun sebagai buku rumusan konsepsi fikih peradaban itu sendiri.
"Sebagai respons dari tatanan dunia baru dan isu-isu internasional, serta bagaimana peran fikih di dalamnya. Oleh karena itu ada beberapa poin besar yang dibahas, seperti bagiaman hubungan antar negara, kedaulatan, teritorial dan lain sebagianya," ungkap Ikhwan.
Pada halaqah kali ini ada empat narsumber yang dihadirkan yang secara bergiliran mengisi di dua sesi. Di antaranya KH Azizi Hasbullah, KH Ghozali Said, KH Fakhrurrozi Burhan dan Gus Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang semuanya dari unsur PBNU.
"Namun Gus Ipul berhalangan hadir, tapi kami gantikan dengan Cak Thoriq Bupati Lumajang untuk memberikan materi," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Rais PCNU Lumajang, KH Ahmad Qusyairi menegaskan, acara halaqah ini sangat penting diikuti agar ilmu fikih terutama mengenai siyasah atau politik bisa dipahami dengan benar.
"Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan kekuatan kepada kita semuanya, sehingga kita benar-benar bisa menjadi hamba Allah, dan diridhoi oleh Allah," tandasnya.