Lahir saat Harlah Ansor, Bayi Ini Diberi Nama Abdullah Ubaid
Ahad, 1 Mei 2022 | 08:00 WIB

Bayi yang bernama Abdullah Ubaid merupakan anak kedua dari pasangan Masrur Ghozali dan Nur Hakimah Ismawati. (Foto: NOJ/S Nurhaliza)
Siti Nurhaliza
Kontributor
Probolinggo, NU Online Jatim
Banyak cara yang dilakukan sebagai bentuk cinta kepada organisasi. Termasuk memberikan nama kepada anak yang baru lahir. Seperti bayi di Probolinggo yang lahir tepat pada hari lahirnya Ansor, 24 April 2022 atau 22 Ramadhan 1443 H.
Orang tuanya yang memang aktivis NU, sengaja memberi nama bayi tersebut dengan Abdullah Ubaid yang merupakan tokoh penting dan salah satu pendiri Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
"Alhamdulillah, anak kedua kami lahir bertepatan dengan harlah GP Ansor. Tanpa panjang lebar lagi, kami berinisiatif untuk memberikan nama Abdullah Ubaid salah satu pendiri Ansor," kata Masrur Ghazali, sang ayah kepada NU Online Jatim, Sabtu (30/04/2022).
Menurut Masrur, KH Abdullah Ubaid dikenal dengan seorang muharrik atau penggerak NU dan tentu saja ulama nasionalis.
"Oleh karena itu, harapan kami dengan memberikan nama tersebut adalah semoga putra kami bisa meniru perjuangan beliau," jelasnya.
Sekadar diketahui, keluarga ini memang dikenal sebagai aktivis NU. Masrur Ghozali selaku ayah adalah demisioner Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Kraksaan. Saat ini aktif di Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor Sumberasih dan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Probolinggo.
Sedangkan ibunya, Nur Halimah Ismawati adalah demisioner Ketua PC Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Probolinggo. Sekarang aktif di PAC Fatayat NU Sumberasih.
Bayi yang bernama Abdullah Ubaid ini merupakan anak kedua dari pasangan Masrur Ghozali dan Nur Hakimah Ismawati. Sedangkan anak pertamanya juga bernama Tholhah Mansur yang nota bene adalah pendiri dan Ketua IPNU pertama. Hal tersebut tentu saja lantaran pasangan ini demikian cinta terhadap IPNU dan IPPNU.
Terpopuler
1
4 Rekomendasi MUI Jatim soal Penggunaan Sound Horeg
2
Fatwa MUI Jatim: Sound Horeg Haram Jika Timbulkan Gangguan dan Kemaksiatan
3
Workshop Nawaning Nusantara Dorong Gerakan Pesantren Anti Kekerasan Seksual
4
Fatayat NU Jatim Gelar Sosialisasi Tanggap Bencana, Perkuat Peran Perempuan dalam Kesiapsiagaan
5
MDS Rijalul Ansor Jatim 2024-2028 Dikukuhkan dan Rakerwil di Lirboyo
6
Melalui DTD Garfa, Fatayat NU Jatim Cetak Kader Tanggap Darurat
Terkini
Lihat Semua