Probolinggo, NU Online Jatim
Keterbatasan bukan halangan bagi Mistari meraih prestasi akademik. Kendati tinggal di pelosok desa yang terpencil, pemuda Desa tegalwatu, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, itu mampu meraih gelar sarjana dengan IPK tertinggi di Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong, Probolinggo.
Mistari resmi bergelar sarjana setelah mengikuti wisuda Unzah secara virtual di GOR Damanhury Romli pada Rabu (11/08/2021). Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab pada Fakultas Tarbiyah Unzah itu wisuda dengan IPK 3,74.
Mistari mengaku bersyukur menjadi bagian dari Unzah Genggong. "Perasaan saya ketika mendengar kabar bahwa saya menjadi terbaik pertama se Prodi, bangga campur tidak percaya. Namun Alhamdulillah, lagi-lagi saya harus bersyukur atas nikmat ini," katanya kepada NU Online Jatim.
Mistari lantas bercerita masa-masa perjuangannya saat kuliah. Tinggal di desa pelosok, ia harus menempuh perjalanan 1,5 jam ketika kuliah menuju kampus Unzah. Waktu tempuh begitu lama karena jalanan desa menuju kampus masih berupa bebatuan.
Namun, hal itu tak mematahkan semangat Mistari. Ia mengaku banyak pengalaman diperoleh selama kuliah di Unzah. Sebab, selain kuliah, ia juga aktif di organisasi internal dan eksternal kampus. Ia juga beruntung bertemu dosen-dosen yang berkualitas di Genggong dan telaten dalam membimbing dirinya.
"Harapan saya semoga ilmu yang saya dapatkan di Universitas Islam Zainul Hasan Genggong ini menjadi berkah dan manfaat. Semoga kampus pelopor khairu ummah ini tambah jaya dan tambah berkembang," ujarnya.
Rektor Unzah Aziz Wahab mengatakan bahwa peserta wisuda tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena digelar secara virtual. Namun, berbeda dari tahun sebelumnya, yang melegakan wisudawan tahun ini ijazah dan transkrip nilai langsung dibagikan.
“Yang harus wisudawan syukuri adalah ijazah hari ini merupakan suatu kebanggaan. Karena pertama kali kampus kita bernama universitas, sebelumnya masih institute," ujar Aziz.
Editor: Nur Faishal
