• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Pesantren Nurul Jadid Gelar Orientasi, Kiai Najib Ingatkan Santri Baru

Pesantren Nurul Jadid Gelar Orientasi, Kiai Najib Ingatkan Santri Baru
KH Najiburrahman Wahid pada kegiatan Osabar 2023 Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. (Foto: NOJ/Ponirin Mika)
KH Najiburrahman Wahid pada kegiatan Osabar 2023 Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. (Foto: NOJ/Ponirin Mika)

Probolinggo, NU Online Jatim

Pondok pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo menyelenggarakan Orientasi Santri Baru (Osabar). Tujuan kegiatan sebagai wahana untuk mengenalkan pesantren dan kegiatan kepesantrenan agar santri baru dapat memahami Pesantren Nurul Jadid secara lebih utuh.

 

Penegasan ini disampaikan KH Najiburrahman Wahid saat memberikan sambutan pada pembukaan Osabar 2023 di aula I Pesantren Nurul Jadid, Jumat (23/06/2023).

 

“Intinya mondok di Pesantren Nurul Jadid adalah mengaji dan membina akhlakul karimah,” kata Wakil Kepala Pesantren Nurul Jadid ini.

 

Dirinya juga mengungkapkan bahwa kegiatan sebagai sarana supaya santri baru lebih akrab dengan Pesantren Nurul Jadid. Dengan demikian, mereka mengetahui visi misi dan semboyan yang terkenal di Nurul Jadid yakni “Mondok untuk Mengaji dan Membina Akhlakul Karimah”.


Kiai Najib lebih detail menjabarkan makna semboyan tersebut. Bahwa yang dimaksud mengaji adalah mengkaji agama Islam agar sukses dunia akhirat. Sebab, kunci kesuksesan di dunia dan akhirat yaitu iman dan takwa.


“Kita tidak bisa beriman dan bertakwa kalau tidak mengaji. Mengaji itu yang utama. Mengkaji ajaran agama Islam itu kunci dari segalanya, sedangkan ilmu lainnya adalah penyempurna,” urainya.


Pada kesempatan itu, Kiai Najib menuturkan Pesantren Nurul Jadid adalah gambaran Nusantara. Buktinya, santri di pesantren ini berasal dari berbagai kawasan di Tanah Air, termasuk mancanegara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.


Dirinya pun berharap agar panitia memberikan materi pengenalan dengan serius, karena santri baru masih awam berkait hal-hal kepesantrenan. Dengan demikian mereka membutuhkan pengenalan materi, profil, trilogi dan panca kesadaran santri, nilai-nilai dasar pesantren, safari ma’had atau pengenalan lingkungan, dan sosialisasi peraturan pesantren.


Alumni salah satu kampus di Maroko ini berharap, agar santri baru di samping mengaji juga harus membina akhlakul karimah sebaik mungkin. Karena akhlakul karimah adalah pengamalan dari ilmu yang didapat dari mengaji dan mengkaji.


Dalam penjelasannya, pengetahuan yang paling berharga ketika pulang ke rumah karena liburan atau saat boyong adalah akhlakul karimah, baik akhlak kepada Allah dan sesama manusia.


“Kalau akhlaknya baik, maka mondoknya berhasil, tapi kalau perilakunya tidak berubah atau bahkan buruk, maka mondoknya gagal,” tandasnya.

 

Penulis: Ponirin Mika


Tapal Kuda Terbaru