• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Tapal Kuda

Sambut Ramadhan, Ini Pesan Cucu Mbah Hamid Pasuruan

Sambut Ramadhan, Ini Pesan Cucu Mbah Hamid Pasuruan
Gus Aziz, cucu Mbah Hamid Pasuruan, bersama Gus Baha. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)
Gus Aziz, cucu Mbah Hamid Pasuruan, bersama Gus Baha. (Foto: NOJ/Madchan Jazuli)

Malang, NU Online Jatim

Ramadhan sudah di ambang mata. Menyambut bulan istimewa itu, Gus Abdul Aziz, cucu MBah Hamid yang kini memimpin Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan, berpesan agar umat Islam menjadikan momentum tersebut sebagai medium untuk memperbaiki diri.   


"Jadi, memperbaiki apa yang kurang dari kita. Mungkin dalam satu tahun kita tidak memperhatikan apa yang kita lakukan, kita muhasabah atau instrospeksi dirilah," kata Gus Aziz saat ditemui saat berkunjung di Pondok Pesantren Al Hikam Malang, Sabtu (26/03/2022).


Dia menjelaskan, muhasabah sangat penting sekali di momen Ramadhan. Bulan suci bisa digunakan untuk mensucikan hati yang masih banyak kotoran-kotoran iri, dengki, hasut dan seterusnya.


Selain itu, Ramadhan juga bisa dijadikan momentum untuk mempererat silaturrahim. Karena nilai Ramadlan tidak hanya ibadah kepada Allah, tapi juga dalam hal hubungan dengan manusia. Karena itu, di bulan Ramadhan hendaknya mempererat silaturrahim dengan keluarga, handai taulan, teman, bahkan musuh atau yang pernah bersalah paham.


"Kalau ada orang pernah berselisih dengan kita, perbaiki, jangan hanya menunggu Idul Fitri, kalau hanya Idul Fitri kita minta maaf lahir batin, tapi setelah itu ada masalah lagi, maka tidak ada arti Idul Fitri," ujar Gus Aziz.


Sebab, lanjut dia, Idul Fitri artinya sudah kembali ke fitrah, kembali ke nol. Menurutnya, kembali ke nol itu yang dari minus normal lagi karena momen bulan suci Ramadlan. Itu karenanya lazim diucapkan di Hari Raya Idul Fitri kalimat minal aidzin wal faaizin, yang maksudnya doa semoga dikembalikan menjadi orang-orang yang menang.


"Kembali ke mana? Ke jalan yang benar pastinya. Menang dari mana? menang dari godaan setan, nafsu diri kita sendiri dan lain sebagainya," ungkap Gus Aziz.


Tapal Kuda Terbaru