Probolinggo, NU Online Jatim
Tiga siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Nurul Jadid Paiton Probolinggo menyabet juara dalam ajang Bahasa Jepang tingkat Nasional. Prestasi tiga siswa ini semakin membuktikan bahwa siswa SMA Nurul Jadid kaya prestasi bahasa asing.
Ketiga siswa yang juga masih berstatus santri tersebut masing-masing yaitu Salsyabilla Khairani Rachman juara 1 story telling Bahasa Jepang dan Natasya Putri Salsabila juara 2 Shodou atau kaligrafi Jepang serta Nuzha Azimah dan Nanda Tsalitsa juara 1 Yukata Challenge.
Mereka menorehkan prestasi pada event “Jiyuu Matsuri” dan “Isshonitanoshi” yang diadakan Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Brawijaya, Malang. Kepastian ketiganya meraih juara diketahui setelah adanya pengumuman pada Sabtu (20/11/2021) lalu.
“Masyaallah, alahmdulillah sekali kami bisa menjuarai perlombaan ini dan mengharumkan nama sekolah juga pesantren, karena sebelumnya kita sempat gagal,” ujar Salsyabilla dan Natasya.
Sempat gagal pada Festival Jepang Unsoed (FJU), anak-anak kelas Bahasa Jepang SMANJ tersebut tidak putus asa.
Mereka semakin giat berlatih dan bekerja keras tanpa mengenal lelah, meski harus menghabiskan waktu dan membuang kertas yang tidak sedikit untuk latihan kaligrafi.
Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali berpartisipasi pada event bahasa Jepang tersebut. Seminggu di tengah penantian, setelah pengumpulan video karya, pengumaman pun dilakukan via zoom meeting. Tepat pada pukul 12.00 WIB melalui zoom, pemenang lomba Jiyyu Matsuri UNJ dan Ishhonitanoshi Universitas Brawijaya dibacakan oleh panitia.
Kepala SMA Nurul Jadid, Didik P Wicaksono mengapresiasi perjuangan anak didiknya yang luar biasa.
“Hebat, saya bangga dengan mereka yang menjadikan kekalahan sebagai suatu motivasi untuk berkembang dan mengasah lebih keras lagi potensi serta bakat yang dimilikinya,” ungkapnya.
