• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Tokoh

Perjalanan Hidup KH Syukron Makmun, Si Singa Podium

Perjalanan Hidup KH Syukron Makmun, Si Singa Podium
KH Syukron Makmun. (Foto: NOJ/pks)
KH Syukron Makmun. (Foto: NOJ/pks)

Siapa yang tidak kenal dengan KH Syukron Makmun? Beliau merupakan salah satu tokoh masyarakat yang sangat terkenal. Dikenal masyarakat dengan sebutan “singa podium”. Kiai yang satu ini patut kita ancungkan jempol karena kepiawaian nya dalam berdakwah.
 

Kiai Syukron lahir di Sampang Madura, 21 Desember 1941. Ia dilahirkan dengan lingkungan yang sangat kuat agamanya. Kakek dari keluarga ayahnya merupakan seorang kiai, sedangkan ibunya merupakan guru mengaji di daerahnya. Berdasarkan hal ini ia tumbuh menjadi sosok kiai yang diidolakan oleh para masyarakat.
 

Sejak kecil, ia sudah terjun ke dunia dakwah. Hal ini lah yang menyebabkan ia mendapat gelar “singa podium”. Berawal dari kelas 5 atau setingkat dengan kelas 2 SMA di Pondok Pesantren Gontor Ponorogo, hingga pada awal tahun 1967 Kiai Syukron yang masih berusia kurang dari 30 tahun telah berdakwah di berbagai daerah seperti, Madiun, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Magetan, dan daerah sekitarnya. Tentunya ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa bagi seorang pemuda yang telah berdakwah ke berbagai daerah.

 
Perjuangannya dalam menyebarkan syiar islam tidak mudah. Hal ini dikarenakan pada zaman tersebut, terdapat golongan pemuda komunis yang selalu menentang dakwah yang diberikan olehnya. Setiap minggu terdapat pengajian rutin yang diadakan oleh Kiai Syukron. Walaupun begitu, ia selalu waspada akan bahaya dari kelompok komunis.
 

Kemudian, ia pindah ke Jakarta untuk mengaji kepada Habib Ali Bin Husein di Bungur dan mengaji kitab Bukhori kepada Habib Abdurrahman Al-Habsyi di Kwitang. Selain kembali belajar, ia juga mengajar di beberapa Perguruan Tinggi di jakarta pada tahu 1971. Kiai Syukron juga mengisi beberapa majelis ta’lim secara rutin di Islamic Center. Karena keaktifannya dalam mengisi majelis ta’lim, ia meninggalkan aktivitasnya di Perguruan Tinggi. Selain Jakarta, beliau juga berdakwah hingga hampir seluruh Nusantara, seperti Sumatra, Kalimantan, Maluku, dan masih banyak lagi. Bahkan juga berdakwah hingga ke berbagai negara di ASEAN, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

 

Penulis: Raga Robbani


Tokoh Terbaru