Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Madura

Seminar Aswaja, Mahasiswa di Sampang Diharap jadi Ujung Tombak NU

Ketua STAI Ma'arif Sampang KH Moh Ali Wafa (pegang mik). (Foto: NOJ/ Fahromi Nashihuddin)

Sampang, NU Online Jatim

Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma'arif Sampang menggelar Kongres dan Seminar Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Kegiatan tersebut dipusatkan di gedung Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma'arif, Jalan Raya Bancelok, Jrengik, Sampang, Ahad (27/02/2022).


Ketua STAI Ma'arif Sampang KH Moh Ali Wafa memberikan apresiasi besar kepada Pengurus Dema STAI Ma'arif yang diakhir jabatannya meletakkan pondasi bagus untuk pengkaderan yang dijadikan sebagai calon pengurus baru.

 

"Memang telah saya sarankan, pengurus Dema harus diseleksi di bidang kompetensi keorganisasian, khususnya kompetensi di bidang keaswajaan supaya tidak salah pilih untuk memberikan pendidikan lanjutan bagi elemen kemahasiswaan," terangnya.


Kiai yang juga Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sampang itu mengingatkan, agar ke depan kegiatan kemahasiswaan mengarah kepada perjuangan para ulama salaf, seperti di bidang akhlak dan ibadah. Selain itu, perlu juga bergerak di bidang IoT yakni Internet of Things.


"Jadi, ada pengkajian secara khusus, bagaimana meramu kegiatan kemahasiswaan, baik Unit Kegiatan Khusus (UKK) atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan lainnya bisa diakses dengan mudah oleh semua elemen. Harus ada tim cyber yang khusus membidangi ini secara online," paparnya.

 

Ditekankan pula, keharusan menciptakan solidaritas yang kuat dan baik untuk memberikan pemahaman melalui berbagai kegiatan, seperti seminar Aswaja agar bisa menerapkan 4 budaya pondasi yang telah diamalkan oleh para ulama salaf.
"Pertama, amaliyahnya harus betul-betul NU dan bersanad, bukan tanpa nasab keilmuan. Kemudian fikrah atau cara berfikir yang tasamuh, tawasut, ta’adul, dan tawazun. Lalu harakah, gerakan keulamaan sebagai penerus waratsatul al-anbiya'. Terakhir, ghiroh NU dengan kita menggunakan ukhuwah islamiyah," jelasnya.

 

"Empat hal tersebut merupakan pondasi NU. STAI Ma'arif harus menjadi ujung tombak dalam menjaga dan merawat Ahlussunnah wal Jamaah. Sesuai namanya Ma'arif, maka sudah menjadi bagian Nahdlatul Ulama yang harus merawat secara implisit maupun eksplisit," pungkasnya.
 

Baca juga: Masuk Rajab, Satgas Covid-19 NU Sampang Tuntaskan Penyaluran Bantuan


Hadir pula dalam kegiatan itu Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik Muhammad Amin, Pembantu Ketua 2 Imam Syafi'ie, dan segenap jajaran akademik serta puluhan mahasiswa.

Fahromi Nashihuddin
Editor: A Habiburrahman

Artikel Terkait