Matraman

PCNU Tulungagung Susun Basis Data Organisasi Lewat NU MAP

Sabtu, 12 Juli 2025 | 18:00 WIB

PCNU Tulungagung Susun Basis Data Organisasi Lewat NU MAP

Ketua PCNU Tulungagung, KH Bagus Ahmadi. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)

Tulungagung, NU Online Jatim

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tulungagung serius dalam mengelola jamiyah. Salah satunya dengan penyusunan basis data organisasi Nahdlatul Ulama melalui NU MAP.

 

Ketua PCNU Tulungagung, KH Bagus Ahmadi, mengungkapkan untuk mewujudkan hal itu menghelat Bimbingan Teknis Pengisian Instrumen NU MAP, yang digelar di Aula Gedung Prajnaparamita UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Sudah sejak lama saya merencanakan dan mengimpikan bagaimana PCNU Tulungagung itu mempunyai basis data yang kuat. Sehingga bila data itu sewaktu-waktu kita butuhkan, langsung ready," ujarnya kepada NU Online Jatim, Sabtu (12/07/2025).

 

Ia menjelaskan, Lakpesdam NU menjadi pelaksana teknis dalam penyusunan dan pengelolaan data ini. Disebutkan, dalam proses penyusunan data organisasi itu pihaknya akan bersinergi dan melibatkan periset perguruan tinggi, salah satunya UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Salah satu bentuk sinergi dengan perguruan tinggi ialah dipilihnya UIN Sayyid Ali Rahmatullah sebagai lokasi kegiatan bimtek,” ungkapnya.

 

Menurutnya, PCNU Tulungagung memang perlu memiliki bank data yang lengkap, valid, dan mudah diakses. Sebab, PCNU Tulungagung acapkali kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar perihal jamiyah dan jamaah, seperti jumlah masjid NU, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), hingga lembaga pendidikan formal milik NU.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Apabila kita bekerja sama dengan pihak luar semisal pemerintah atau lembaga lain, mereka pasti akan menanyakan data. Mulai isu stunting, kita bisa tahu jumlah keluarga NU yang terdampak jika punya data. Kita butuh data dalam angka," paparnya.

 

Melalui program NU MAP, tidak hanya jumlah lembaga yang akan diketahui, tetapi juga lokasi geografisnya secara akurat. Sehingga akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan dan kolaborasi lintas sektor.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Jika nanti kita mendaftarkan lembaga pendidikan, tidak hanya jumlahnya tapi juga letaknya bisa diketahui. Jadi muncul peta yang menunjukkan letak TPQ atau madrasah. Ini kerja sama yang membutuhkan keseriusan dan perhatian besar dari kita semua," ulasnya.

 

Dirinya menyampaikan, data yang riil dan valid akan menjadi landasan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan. Sehingga output yang diinginkan bisa bermanfaat nyata bagi warga NU sekaligus masyarakat secara umum.

 

“Selain itu, perencanaan program akan lebih efisien dan tepat sasaran bila memiliki basis data yang kuat,” tutur alumnus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri ini.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Pihaknya mengajak semua pihak untuk berkoordinasi aktif di tingkat MWCNU maupun Ranting, agar proses pengumpulan data berjalan merata dan menyeluruh.

 

"Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita semua. Data-data yang kita geluti semoga menjadi ladang amal kita, dan dari data kita bisa membuat kebijakan yang lebih baik. Shalawat, salam, dan ridho Nabi Muhammad SAW semoga menyertai langkah kita," katanya.

 

Terpisah, Ketua Lakpesdam NU Tulungagung, Sahrul Munir, menerangkan bahwa bimbingan teknis menjadi tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Ia menegaskan, program NU MAP perlu melibatkan banyak pihak hingga ke tingkat akar rumput. “Ini tentu semuanya harus bersinergi,” paparnya.

 

Mantan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tulungagung ini, menyampaikan bahwa potensi sumber daya manusia, sosial, dan kreativitas organisasi Nahdlatul Ulama sangat luar biasa, hanya saja belum tersaji secara profesional.

 

"Penyajian data ini harapan kami menjadi sebuah penyajian data konkrit, paripurna atau komprehensif, dalam melahirkan profil Nahdlatul Ulama di Tulungagung," pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND