• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Matraman

Respons PCNU Usai Warga Tulungagung Ditangkap Densus 88

Respons PCNU Usai Warga Tulungagung Ditangkap Densus 88
Kediaman warga Tulungagung yang ditangkap Densus 88 tampak lengang. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)
Kediaman warga Tulungagung yang ditangkap Densus 88 tampak lengang. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)

Tulungagung, NU Online Jatim

Pekan ini dihebohkan dengan kabar salah satu warga Dusun Tebokan, Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung yang dibekuk Detasemen Khusus (Densus) 88. Menyikapi hal ini, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tulungagung menyebutkan bahwa karakter masyarakat di Kota Marmer ini sangat terbuka, sehingga dimanfaatkan terduga teroris.

 

Wakil Ketua PCNU Tulungagung, H M Fatah Masrun mengaku, dari sisi kelembagaan PCNU Tulungagung mengaku tidak heran perihal penangkapan tersebut. Karena di Tulungagung, bukan hanya sekali ini saja terjadi. Ia mengaku pergerakan kelompok-kelompok teroris sudah lama, bahkan 10 tahun lalu seorang warga di Kecamatan Sendang juga pernah diamankan petugas.

 

"Kita kurang waspada, karena orang Tulungagung itu karakternya memang sangat terbuka dengan siapapun. Karakter tipologi masyarakat yang terbuka ini kemudian dimanfaatkan oleh orang-orangnya bisa membangun sel-sel teroris," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (07/06/2023).

 

Fatah mengungkapkan, kejadian tersebut tidak bisa dibiarkan. Masyarakat secara umum harus bertanggung jawab, khususnya para aparat atau pihak yang berwenang untuk menangani pergerakan dari kelompok-kelompok tersebut.

 

Secara kelembagaan NU, pihaknya mengajak kepada semua elemen organisasi kemasyarakatan di Tulungagung, baik Muhammadiyah dan LDII, serta masyarakat Tulungagung secara umum untuk waspada.

 

“Waspada terhadap siapapun orang-orang di sekitar kita, siapapun mereka yang mulai menampakan gejala-gejala yang tidak sewajarnya dan mengarah ke anti NKRI,” tegasnya.

 

Hal demikian penting, karena dirinya tidak menampik bila penduduk asli yang memang memiliki KTP Tulungagung sudah banyak yang terpapar dengan paham-paham terorisme. Dengan tumbuhnya bibit-bibit yang terpapar, membuat suatu jaringan, dan menarik orang luar untuk bermukim di Tulungagung.

 

"Termasuk harus waspada terhadap orang baru di sekitar. Baik mereka yang misalnya hanya ngekos harian atau tinggal beberapa hari, apalagi mereka yang tidak memiliki identitas yang jelas," ungkapnya.

 

Alumnus Magister Ilmu Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menuturkan, masyarakat sekitar tidak boleh cuek karena kesibukan bermacam-macam. Hendaknya bekerja sama antara masyarakat, pemerintahan setempat RT/RW, kepala dusun sampai ke level kepala desa. Semua elemen masyarakat tersebut harus memiliki kepedulian yang sama.

 

“Karena bila demikian bisa menjadi salah satu cara mencegah warga yang disinyalir memiliki gejala-gejala terpapar terorisme,” tuturnya.

 

Fatah menambahkan, modus yang digunakan kelompok tersebut selain individu, juga terkadang bergerak secara kelembagaan, yaitu menggunakan lembaga atau yayasan tertentu. Ia mencontohkan, ada yayasan datang ke desa-desa mengajak kerja sama masyarakat setempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan.

 

PCNU Tulungagung meminta ketika ada lembaga-lembaga baru seperti ini masuk harus diperiksa terkait profil dan afiliasi lembaga atau yayasan tersebut. “Sebab hal tersebut cukup berbahaya bila dengan menggunakan nama lembaga tapi nyatanya punya misi terselubung,” tegasnya.

 

Sebagai informasi, terduga teroris ES menurut warga sekitar merupakan sosok yang rajin beribadah. Pantauan NU Online Jatim, rumahnya memiliki usaha Charge Tambah Aki. Lokasi kediaman terduga teroris tak jauh dari Jalan Raya Provinsi dan Kantor Desa, hanya beberapa ratus meter.

 

Selain itu, ES memiliki usaha bengkel kendaraan yang masih lingkup satu desa. Warga sekitar tak menyangka bahwa ES ditangkap Densus 88. Namun, ES pernah ke Yaman pada 2014 silam diduga terkait jaringan Al-Qaeda.


Matraman Terbaru