Matraman

Pendidikan di Indonesia Butuh Terobosan dan Inovasi Baru 

Ahad, 16 Januari 2022 | 05:00 WIB

Pendidikan di Indonesia Butuh Terobosan dan Inovasi Baru 

Webinar nasional Ikafa membincang pendidikan di masa pandemi. (Foto: NOJ/Nurul Qomariyah)

Pacitan, NU Online Jatim
Ikatan Alumni Al-Fattah (Ikafa) Pondok Pesantren Al-Fattah, Kikil Arjosari, Pacitan menggelar webinar nasional. Kegiatan bertajuk ‘Pandemi dan Era Baru Layanan Pendidikan’ dilaksanakan secara virtual, Sabtu (15/01/2022).
 

“Dalam sistem pendidikan, Indonesia dalam situasi yang cukup baik sehingga upaya membuka kembali dalam rentang waktu yang terbatas akan segera di laksanakan,” kata Ketua Ikafa, Susanto di hadapan peserta. 
 

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tersebut menjelaskan bahwa, inovasi baru harus segera diterbitkan untuk mengembalikan spirit pembelajaran. Jika melihat ke belakang, dampak yang terjadi akibat dari bencana non-alam ini sangat dirasakan dari berbagai sektor. Khususnya dalam sektor pendidikan, baik dalam lembaga negeri maupun swasta. 
 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

“Perubahan yang terjadi tentu tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara kemarin. Kita butuh terobosan dan inovasi baru untuk agar  sistem pendidikan tetap berjalan dengan baik,“ ujarnya.
 

Irsyad Zamjani selaku narasumber menegaskan bahwa, cara yang paling tepat untuk memperbaiki sistem pembelajaran dalam masa pandemi adalah dengan melakukan tatap muka kembali.
 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

“Yang paling efektif adalah bagaimana kita bisa mengembalikan anak-anak ke sekolah, dalam hal ini ya tatap muka,” tegasnya.
 

Menurut Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan tersebut, kurikulum yang lebih sederhana juga dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa. Dalam hal ini, telah dirancang kurikulum baru yang berbeda dengan kurikulum darurat sebagai acuan dalam pembelajaran.
 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Kurikulum terbaru, nantinya akan memiliki tiga karakteristik. Yakni, pembelajaran berbasis projek, fokus pada materi esensial, dan memiliki  fleksibilitas tinggi bagi guru dalam mengembangkan inovasi pengajarannya.
 

“Saat ini kami merancang kurikulum baru. Prototipenya berbeda dengan kurikulum darurat. Kurikulum ini mempunyai tiga karakteristik utama,” terang dia.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Penulis: Nurul Qomariyah

ADVERTISEMENT BY ANYMIND