Nganjuk, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Marzuki Mustamar menyampaikan beberapa amanat dalam pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) NU Jatim di Pondok Pesantren Mojosari, Nganjuk, Sabtu (24/12/2022). Salah satunya evaluasi standarisasi imam dan khatib masjid di lingkungan Nahdlatul Ulama.

"Perlu melakukan standarisasi imam dan khatib yang ada di lingkungan masjid-masjid NU. Supaya bacaan-bacaan para imam dan khatib di lingkungan NU itu sesuai standart tajwid," ungkapnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang ini mengungkapkan, kendati tidak benar-benar fasih dengan maksimal, namun setidaknya ukuran minimal pemahamannya seperti yang ada di kitab-kitab fikih khas pesantren.

"Para imam kalau tidak paham kitab Fathul Mu'in, tetapi mengerti sebagaimana dalam kitab Fathul Qarib. Sehingga, seandainya ada masalah apapun di masjid, maka imam ataupun khatib bisa memberikan solusi hukum dan bisa mencari pemecahan hukumnya," ungkapnya.

Ia menambahkan, pihak RMINU, LTMNU dan LDNU hendaknya dapat bekerja sama dan melakukan kegiatan bersama guna merealisasikan hal tersebut. Salah satu caranya bisa membuat semacam tashih atau pelatihan-pelatihan kepada para imam dan khatib.

"Intinya semua imam dan khatib di lingkungan masjid NU sesuai standart akidah Ahlussunnah wal Jamaah. Mohon itu nanti juga dilanjut setelah Muskerwil ini," terangnya.

Kiai Marzuki tidak memungkiri ada beberapa catatan yang diamanatkan dalam Konferwil di Lirboyo waktu lalu terkait program yang tersendat pelaksanaannya. Hal tersebut karena adanya pandemi Covid-19 selama dua tahun lamanya.

Diketahui, kegiatan yang diikuti perwakilan PCNU se-Jatim ini juga dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ketua Partai se-Jatim, dan Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.