Metropolis

Gala Dinner, Pengurus LTNNU se-Jatim Harus Paham Perkembangan Dunia Digital

Ahad, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Gala Dinner, Pengurus LTNNU se-Jatim Harus Paham Perkembangan Dunia Digital

Sekretaris PWNU Jatim H M Faqih, saat gala dinner Rakorwil LTNNU se-Jatim di Pesantren Digipreneur Al-Yasmin, Surabaya, Sabtu (10/05/2025). (Foto: NOJ/ Dok. LTNNU Jatim)

Surabaya, NU Online Jatim

Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, H M Faqih mengatakan, Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jatim memiliki peran yang strategis dalam menjaga Peradaban NU, karena ta'lif (penulisan) dan nasyr (penerbitan) itu sumber peradaban.


"Secara keilmuan, umat Islam sebenarnya jauh lebih maju daripada Babilonia, Tiongkok, dan Yunani, namun akhirnya hancur karena perpustakaan dihancurkan dan isinya dibawa ke Barat," katanya dalam Gala Dinner LTNNU Jatim bersama LTN PCNU se-Jatim di Pesantren Digipreneur Al-Yasmin, Surabaya, Sabtu (10/05/2025).

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Bahkan, kemajuan Islam di masa lalu bukan hanya ilmu kedokteran Islam saja yang sangat dikenal dunia, melainkan ilmu dasar komputer itu sebenarnya juga berasal dari ilmuwan Islam, namun akhirnya muncul atas nama penemuan Barat, karena referensi milik Islam itu ‘dicuri’ Barat.


Oleh karena itu, Dosen ITS Surabaya itu menilai LTNNU memiliki peran strategis untuk mengembangkan peradaban Islam atau NU di masa lalu, yang disesuaikan dengan perkembangan era baru sesuai tema Rakorwil LTN se-Jatim yakni ‘Merajut Literasi, Memperkuat Digitalisasi" sehingga peradaban NU tampil kembali melalui dakwah cara LTN.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Sementara itu, Ketua LTNNU Jatim, H Helmy M Noor menegaskan pentingnya peran strategis LTNNU sesuai pesan Ketua PWNU Jatim, KH Kikin A Hakim Mahfudz (Gus Kikin), agar LTNNU di setiap tingkatan kepengurusan dapat memahami arah perkembangan dunia digital.


"Gus Kikin berpesan agar kita semua memahami arah perkembangan dunia digital. Teman-teman LTNNU harus bisa berperan sebagai marketing communication, agar wajah NU semakin dikenal dan dicintai generasi muda, khususnya gen Z dan gen alpha," ungkapnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Menurutnya, jika LTNNU tidak mengemas ulang narasi dakwah secara segar dan kontekstual, maka NU akan semakin jauh dari hati anak-anak muda. "Kita harus mengambil peran penting. Bukan hanya berpikir untuk lembaga, tapi juga harus mampu menjadi kolaborator dengan semua unsur, baik banom maupun lembaga NU yang lain," tegasnya.


Ia pun meyakini setiap LTNNU di tingkat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Timur menyimpan potensi besar, banyak karya dan program unggulan yang lahir dari tingkat cabang dan perlu diangkat ke permukaan sebagai bentuk kontribusi konkret terhadap dakwah dan literasi ke-NU-an.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Ke depan, setiap karya yang telah dibukukan harus didokumentasikan dan didigitalisasi, tidak hanya dinikmati oleh kalangan internal NU, tetapi juga dapat diakses oleh masyarakat umum sebagai bagian dari khazanah intelektual Islam Nusantara. Literasi NU harus menjadi milik umat," terangnya.


Rakorwil LTNNU Jatim juga berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Jatim serta Dinas Kominfo melalui diskusi publik sebelum Rakorwil yang mengundang dua srikandi Jatim, yakni Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sherlita Ratna Dewi Agustin, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Tiat S. Suwardi.


Dalam diskusi itu, Wakil Ketua PWNU Jatim, H A Hakim Jayli mengajak jajaran LTNNU di semua tingkatan untuk menjadikan Qonun Asasi dan Khittah NU sebagai landasan sikap dan perilaku di tengah masyarakat. Qonun Asasi menekankan pentingnya persatuan atas nama jamiyah dan publik, bukan atas nama personal/modernisasi dan kepentingan sektoral.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Sementara Khittah NU menekankan pentingnya empat prinsip Aswaja, yakni tawasuth (sikap tengah) dan i'tidal (berbuat adil), tasamuh (toleran terhadap perbedaan pandangan), tawazun (seimbang dalam berkhidmat kepada Tuhan, masyarakat, dan sesama umat manusia), dan amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah keburukan), sehingga tidak ada politisasi bermasyarakat," pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND