• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Malang Raya

Tips Menulis Konten Keislaman ala LTNNU Jatim

Tips Menulis Konten Keislaman ala LTNNU Jatim
Banyak warga internet yang mencari konten keislaman. (Foto: NOJ/freepik)
Banyak warga internet yang mencari konten keislaman. (Foto: NOJ/freepik)

Malang, NU Online Jatim

Ahmad Karomi, Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur, memberikan kiat-kiat menulis konten keislaman di website agar berkualitas dan menarik dibaca masyarakat. Hal itu penting karena saat ini konten keislaman banyak yang mencari untuk dibaca oleh masyarakat.
 

Kiat-kiat menulis konten keislaman ini penting terutama bagi penulis pemula. Pertama, kata Gus Karomi, panggilan akrabnya, untuk konten keislaman jika ingin update dengan konten-konten yang ada sisi relevansinya, harus mencari tema-tema yang memang lagi update saat ini. Seperti soal ibadah, ubudiyah maupun muamalah tidak akan ada habisnya.
 

Tidak hanya itu, bisa juga soal ziarah dan tawassul. Tema itu bisa diulang-ulang kembali dengan menarasikan secara renyah. Atau bisa ditulis mengutip pendapat tokoh yang kredibel sanadnya.
 

"Tapi memiliki narasi yang berbeda, kesimpulannya tetap tawassul ziarah kubur. Itu di antaranya hal-hal yang sering diulang-ulang dan update di sekitar kita," katanya melalui sambungan telepon genggam kepada NU Online Jatim, Jumat (21/01/2022).
 

Kedua, lanjut Gus Karomi, sekarang ini banyak kajian yang marak diikuti, yang sifatnya praktis. Seperti halnya ubudiyah langsung bagaimana hukum niat, shalat tasbih, qunut, dan itu mempunyai sifat yang praktis untuk dijawab.
 

"Kita bisa mengambil yang sudah mapan dan jelas dari ulama-ulama NU, menggunakan refrensi ini, bisa merujuk kepada KH Ma'ruf Khozin, atau lembaga bahstul masa'il,” tandasnya.
 

Ketiga, menurut pria asal Surabaya itu hal yang paling prinsipil dalam konten keislaman adalah tidak melulu membicarakan tentang hukum dan juga tidak membicarakan keseharian. Akan tetapi, bisa mengambil kajian khusus yang sifatnya membingkai narasi terkait tema-tema tertentu. Misalnya tentang sabar, ikhlas dan seterusnya.
 

"Banyak orang yang berkali-kali patah hati, maka galilah informasi atau kajian-kajian tentang sabar seperti dari ulama yang ada di kalangan NU. Termasuk tentang husnudzan, kamu bisa cari. Ternyata husnudzan berbaik sangka, kepada siapa? Kepada Allah dan makhluk-Nya," paparnya.
 

Ketika tidak menemukan, Gus Karomi mengaku boleh langsung menukil atau mengutip pendapat dari kiai-kiai Nahdliyin. Apalagi, sekarang sudah banyak yang menyiarkan secara langsung dari media pondok pesantren. Sehingga, bahan konten keislaman tidak akan pernah habis selama banyak orang yang mengkaji dan meneliti.
 

"Ada KH Anwar Mansur Lirboyo, KH Dimyati Rois, itu bisa diambil tema-temanya, bahkan bisa diambil dua angle konten," jelas alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu.


Malang Raya Terbaru