Sidoarjo, NU Online Jatim

Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un. Kabar duka kembali menyelimuti keluarga besar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo. Wakil Rais PCNU Sidoarjo, KH M Syafi’ Misbah Ahmad dikabarkan wafat setelah melaksanakan ibadah melempar jumrah 'aqabah di Makkah Al-Mukarramah, Jum’at (06/06/2025) sekira pukul 13.30 WIB.

 

Pengasuh Lembaga Pendidikan dan Pengajaran Al-Qur'an (LPPQ) Al-Karim Jatim yang juga Wakil Rais PCNU Sidoarjo, KH M Sholeh Qosim, salah satu sahabat Kiai Syafi’ membenarkan kabar wafatnya sosok Pengasuh Pesantren Al Hidayah, Kecamatan Tunggulangin, Kabupaten Sidoarjo tersebut.

 

Kiai Sholeh menceritakan, dirinya sebelum menjabat sebagai Wakil Rais PCNU Sidoarjo, juga pernah menjadi Wakil Katib PCNU Sidoarjo selama dua periode bersama Kiai Syafi’. Menurutnya, Kiai Syafi’ adalah pejuang Nahdlatul Ulama (NU) sejati dan tidak pernah mau menerima bisyaroh dari NU, malah justru Kiai Syafi’ yang sering mengeluarkan uang pribadi untuk mengurusi NU.

 

“Saat beliau menjadi Ketua Badan Penyelenggara Pendidikan Nahdlatul Ulama (BPPNU) Wali Songo telah berhasil merekontruksi sejumlah sekolah NU yang berada di bawah naungan BPPNU Wali Songo seperti SMK Diponegoro, MTs NU, serta lainnya. Hasilnya sungguh luar biasa,” tuturnya kepada NU Online Jatim.

 

Kiai Sholeh mengungkapkan, Kiai Syafi’ semasa hidupnya senang dengan kesederhanaan dan keterbukaan atau apa adanya. Dulu, Kiai Syafi’ juga sering menitipkan santrinya yang melanjutkan kuliah S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Sabiul Muttaqim (Staisam) Mojokerto yang dipimpinnya.

 

“Beliau juga punya andil besar dalam memajukan kampus Unusida. Kiai Syafi’ orangnya ringan tangan dan cekatan. Pengalaman saya dulu waktu haji bersama beliau, Kiai Syafi’ itu orangnya sabar dan telaten saat melayani jama’ahnya,” ungkap penulis buku Tuntunan Shalat Sempurna seperti Rasulullah SAW ini.

 

Dewan Syari’ah Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZISNU) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim tersebut mengemukakan, Allah mendekatkan Kiai Syafi’ dengan gurunya yakni KH Maimoen Zubair di dunia dan akhirat. Subhanallah, beliau berdua wafatnya sama-sama di Makkah.

 

“Kami merasa sangat kehilangan Kiai Syafi’. Tugas kami melanjutkan pola pikir, perilaku, dan keberanian beliau dalam berjuang di NU. Semoga Allah memberikan tempat terbaik untuk beliau di sisi-Nya. Mudah-mudahan perjuangan beliau dilanjutkan oleh kader dan santrinya, dan menjadi amal jariyah beliau,” pungkasnya.

 

Sebagaimana diketahui, ba’da shalat Isya keluarga besar Pesantren Al Hidayah Tanggulangin menggelar shalat ghaib dan Tahlil di masjid pesantren setempat yang dipimpin langsung oleh KH Hasan Misbah Al Hafidz adik kandung Kiai Syafi’ dan dihadiri oleh ribuan orang.