Sidoarjo, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo, KH Zainal Abidin melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Bilingual di Desa Pademonegoro, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Ahad (15/12/2024).

Kiai Zainal dalam kesempatan tersebut mengapresiasi atas terlaksananya peletakan batu pertama pembangunan MI Ma’arif NU Bilingual di ranting Pademonegoro. Dirinya berharap, MI yang akan dibangun ini kelak menjadi kebanggaan seluruh masyarakat di Kabupaten Sidoarjo.

“Mudah-mudahan semua panitia yang ikut berjuang terus diberikan kekuatan oleh Allah SWT. Apapun yang terjadi, kalau kita mau berkihidmah kepada ilmu dan NU insya Allah segala kesulitan akan diberikan jalan oleh Allah. PCNU saat ini memang menginginkan masing-masing kecamatan untuk memiliki madrasah unggulan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Pelaksana Penyelenggaraan Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (BPPPMNU) Ranting Pademonegoro, Bambang Hermanto menjelaskan tujuan didirikannya MI Ma’arif NU Bilingual ini sebagai pengembangan dan MI NU Pademonegoro yang sudah ada sebelumnya.

“Karena kami ingin mengembangkan captive market yang lebih tinggi lagi yaitu untuk kelas menengah ke atas. Sekolah ini berkarakter Aswaja dan basicnya bilingual yang dalam pengajarannya akan menggunakan dua bahasa yakni Indonesia dan Inggris,” ungkapnya kepada NU Online Jatim.

Bambang menegaskan, gedung MI Ma’arif NU Bilingual Pademonegoro yang akan dibangun ini memiliki luas sekitar 1.200 meter persegi dan sudah resmi bersertifikat NU berlokasi di RT 008 RW 002.

“Tanah tersebut adalah tanah wakaf dari almarhum Bapak Rakhmad, kami akan berupaya amanah dalam menerima dana dari siapapun yang menginfakkan jariyahnya untuk pembangunan gedung MI ini. Targetnya akhir Februari tahun depan gedung MI Ma’arif NU Bilingual ini sudah berdiri,” pungkasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota DPRD Jatim Anik Maslachah, Rais dan Ketua PCNU Sidoarjo, Ketua MWCNU Sukodono, kepala desa, jajaran pengurus ranting NU Pademonegoro beserta badan otonom (banom), tokoh masyarakat, serta ratusan warga sekitar.