Ngaji Nusantara: Esensi Agama dan Tanggung Jawab Manusia kepada Alam
Senin, 10 Maret 2025 | 21:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar kegiatan Ngaji Nusantara dengan tema ‘Esensi Agama dan Tanggung Jawab sebagai Manusia dalam Membangun Relasi dengan Allah, Manusia, dan Alam’.
Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Jatim, Prof H M Turhan Yani dan Pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jatim, KH Mas Kamil Thabrani dengan moderator Imam Fawa’id, Senin (10/03/2025).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ketua Lakpesdam NU Jatim, Prof Turhan Yani menekankan bahwa beragama bukan hanya sebatas hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama, tetapi juga mencakup hubungan dengan alam dan lingkungan sekitar. Menjaga keseimbangan dalam tiga aspek ini merupakan tanggung jawab setiap insan beriman.
"Konsep yang sulit digapai oleh manusia secara sempurna yaitu insan kamil. Namun, keseimbangan dalam menjalankan ketiga hubungan tersebut merupakan langkah dalam memenuhi tanggung jawab sebagai seorang insan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Dirinya menyoroti pentingnya fikih ekologis yang menurutnya harus menjadi perhatian utama NU dan masyarakat umum. Dalam konteks ini, Prof. Turhan juga mengutip dalam firman Allah:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ٤١
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Artinya : Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum: 41)
Pihaknya menyebut, ayat ini menjadi peringatan bahwa berbagai bentuk kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini merupakan akibat dari ulah manusia sendiri. Oleh karena itu, Prof Turhan mengajak warga Nahdliyin untuk mengampanyekan fikih ekologi NU berbasis Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) sebagai bagian dari tanggung jawab moral terhadap alam.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Prof Turhan, menegaskan, LPBINU dan Lakpesdam NU adalah dua lembaga yang saling melengkapi, di mana LPBI NU berfokus pada kemaslahatan Sumber Daya Alam (SDA), sedangkan Lakpesdam NU berfokus pada kemaslahatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sementara itu, Pengurus LPBINU Jatim, KH Mas Kamil Thabrani mengutip salah satu isi dari kitab Tujuh Puluh Tujuh Cabang Iman karya Imam al-Baihaqi. Kitab yang disusun pada tahun 458 H ini menjelaskan tentang karakteristik utama yang mencerminkan iman sejati. Salah satu cabangnya adalah menyingkirkan kerikil, batu, duri, dan tongkat dari jalan yang menurutnya relevan dalam konteks mitigasi bencana.
Menurutnya, dalam upaya penanggulangan bencana, prioritas utama adalah menyediakan tempat pengungsian yang layak, terutama sekolah dan rumah ibadah. Dalam hal ini, NU hadir sebagai salah satu institusi agama yang aktif dalam mitigasi bencana melalui LPBINU.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Lebih lanjut, sebagai Nahdliyin penting untuk mengedepankan prinsip Mabadi’ Khaira Ummah dalam menjaga lingkungan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
- As-shidqu – Jujur dalam melestarikan alam, baik dalam tindakan nyata maupun dalam penyampaian informasi terkait kondisi lingkungan.
- Al-amanah wal-wafa bil ‘ahdi – Menepati janji dan disiplin dalam menjaga lingkungan, termasuk dalam pengelolaan sampah dan penggunaan sumber daya alam secara bijak.
- Al-‘adalah – Bersikap adil terhadap lingkungan dengan tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan memperhatikan keseimbangan ekosistem.
- At-ta’awun – Meningkatkan kepedulian sosial terhadap manusia dan alam melalui gerakan penghijauan, konservasi air, dan upaya menjaga kelestarian flora serta fauna.
- Al-istiqamah – Konsisten dalam menjaga kelestarian lingkungan dalam segala kondisi, baik melalui kebijakan yang ramah lingkungan maupun tindakan individu sehari-hari yang mendukung keberlanjutan alam.
Penulis: Rofi’i
ADVERTISEMENT BY ANYMIND