Program Ngaji Nusantara, LTNNU Jatim Siap Gandeng Influencer untuk Dakwahkan NU
Kamis, 6 Maret 2025 | 10:00 WIB
A Habiburrahman
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur siap menggandeng influencer (pemengaruh) untuk mendakwahkan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam yang ramah bagi siapapun.
"Sekarang, kami masih menata kolaborasi antar-lembaga di PWNU untuk melakukan lompatan dakwah digital, tapi ke depan kami akan menggandeng inluencer, karena Generasi Z memang perlu didampingi, bukan dihakimi," kata Ketua LTN PWNU Jatim, H Helmy M Noor dalam program 'Ngaji Nusantara' PWNU Jatim di Surabaya, Rabu (05/03/2025).
Dalam program ngaji bertajuk ‘Dakwah Digital: Solusi Sindrom Candu Smartphone di Kalangan Gen Z’ yang dibuka Sekretaris PWNU Jatim, Ir Muhammad Faqih. Helmy mengisi sesi kajian tematik bersama Prof Masdar Hilmy, Ketua LP Ma’arif NU Jatim, lalu dilanjut sesi tausiyah oleh KH Abd Matin Djawahir, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim.
"Ngaji Nusantara pada setiap Ramadhan ini merupakan lompatan dakwah digital yang perlu dikembangkan terus, apalagi PWNU Jatim telah menjadi inisiator dan penggerak dakwah digital di NU dengan mengadakan Istighatsah Kubro Digital saat Covid-19 melalui zoom di PWNU Jatim, lalu Lirboyo 15, dan Gedung Negara Grahadi. Pesertanya ada 3 jutaan, tentu ini lompatan dakwah digital yang luar biasa," terangnya.
Menurut mantan Ketua Umum PBNU KH A Hasyim Muzadi, NU memang sudah saatnya menggerakkan dakwah secara digital, karena dakwah memang perlu kemasan kekinian sesuai zaman/era, meski konten tidak perlu diubah, tapi kemasan harus berubah dalam bentuk video pendek, animasi, quote, dan sebagainya agar tidak terkesan kuno dan berat.
"Kalau ada rebranding dalam kemasan dakwah menjadi lebih kekinian melalui digitalisasi, maka siswa yang terbiasa dengan akun tertentu akan rindu dengan guru lewat dunia digital, sehingga siswa tidak ketagihan dengan ustadz-ustadz artis hanya karena mampu bicara dalam 5 menit saja. Nah, dakwah ke depan juga perlu kemasan lima menit," ungkapnya.
Saat membuka Ngaji Nusantara, Sekretaris PWNU Jatim, Ir Muhammad Faqih menilai pengajian tematik saat Ramadhan merupakan tradisi yang baik dan dapat menjadi oase di tengah konten digital yang tidak baik, apalagi dilakukan dengan cara dakwah sesuai zaman.
Pihaknya mencontohkan Kiai Matin, pemberi tausiyah sebagai kiai digital, karena cara dakwahnya. "Saya punya akun dawuh kiai matin dan juga ada tiga studio podcast di rumah, termasuk di kamar tidur," ujar Kiai Matin saat tausiyah.
Dalam konteks pendidikan, Ketua LP Ma'arif PWNU Jatim, Prof Masdar Hilmy menilai digitalisasi saat ini sudah menjadi ketergantungan yang sulit dipisahkan dari keseharian, karena itu solusi terbaik adalah mengarahkan ketergantungan menjadi hal positif dan hal ini menjadi tugas utama para orang tua saat ini.
"Ya tinggal mengarahkan ketergantungan menjadi produktif. Hal itu perlu peran utama dari orang tua dalam mengawasi gawai agar positif. Kalau perlu pengawasan dengan reward dan punishment. Bisa juga ada satu hari dalam seminggu yang dijadikan 'Hari Tanpa Gawai' selama 5-8 jam saja,” paparnya.
Terpopuler
1
Luar Biasa, Dosen UIN KHAS Jember Raih 2 Beasiswa Internasional untuk Studi Doktoral
2
Gus Amak Dorong Generasi Muda Hindari Gengsi untuk Berwirausaha
3
KH Idris Hamid Pasuruan Sebut Kemerdekaan Indonesia Buah Doa Para Ulama
4
LP Ma’arif NU Blitar dan UIN Malang Bekali Guru dengan Pembelajaran Berbasis Cinta
5
Banser di Bangkalan Ikut Lomba Gerak Jalan Umum Meriahkan HUT RI
6
UKM Panorama Unisma Bekali Pelajar Pengetahuan Fotografi dan Videografi
Terkini
Lihat Semua