Metropolis

Ning Farida Ulfi Ceritakan Saat Ukasyah RA Ingin Balas Dendam Pada Rasulullah

Jumat, 27 Desember 2024 | 08:00 WIB

Ning Farida Ulfi Ceritakan Saat Ukasyah RA Ingin Balas Dendam Pada Rasulullah

Ning Farida Ulfi Na’imah. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Mojokerto, NU Online Jatim

Ning Farida Ulfi Na’imah memaparkan kisah Ukasyah RA yang ingin balas dendam kepada Nabi Muhammad SAW karena saat ia  lbelum masuk Islam, ia terkena cambuk oleh Rasulullah saat perang Uhud. Ukasyah RA menyampaikan keinginannya untuk belas dendam dan meminta Rasulullah SAW membuka baju untuk kemudian dicambuk. 

 

“Para sahabat yang lain heran melihat permintaan Ukasyah RA. Namun Rasulullah SAW tetap memenuhi permintaan Ukasyah RA,” katanya sat mengisi kajian kitab Kitab Mambau Sa'adah di Masjid Kampus Universitas KH Abdul Chalim, Pacet Mojokerto pada, Kamis (26/12/2024).

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Setalah Rasulullah melepas pakaiannya untuk mempersilahkan Ukasyah RA membalaskan dendamnya, yang terjadi adalah Ukasyah RA menangis. Lantas Rasulullah SAW bertanya kepadanya mengapa menangis, padahal permintaan untuk balas dendam sudah dipenuhi.

 

“Sembari menangis Ukasyah RA mengatakan kepada Rasulullah SAW bahwa pada akhirnya dirinya akan berpisah dengan Rasulullah SAW. Jikalau pun masuk surga, surganya akan berbeda,” kisahnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Ukasyah RA lantas meminta izin untuk menyentuhkan kulitnya dengan kulit Rasulullah SAW dengan harapan nantinya kulitnya yang pernah bersentuhan dengan Rasulullah SAW mendapat keringan siksa di neraka.

 

“Rasulullah SAW itu tidak pernah melakukan pemukulan kepada siapa saja kecuali saat berperang,” ujarnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm menjelaskan melakukan pemukulan adalah bukan sifat yang utama, jika ada yang lain maka lakukanlah cara lain selain memukul. Bahkan sebelum Imam Syafi’i berpendapat demikian, pada abad 2 hijriyah Imam Atho’ sudah mengeluarkan pendapat larangan memukul istri.

 

“Sekalipun istrinya sudah diperintah untuk melakukan sesuatu namun tidak dilakukan,” terangnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Ibnu Arabi memuji pendpat Imam Atho’ di atas dengan menyebut pendapat tersebut adalah pendapat syariat secara subtansial. Wakil ketua Pengurus Cabang (PC) Aswaja NU Center itu menjelaskan dalam hadist Rasulullah SAW menyindir laki-laki yang memukul perempuan.

 

“Bagaiman konsepnya memperlakukan tidak baik kepada perempuan hingga memukulnya. Namun pada malam perempuan itu digauli,” tandasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND