Sidoarjo, NU Online Jatim
Momen peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-70 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kali ini terasa sangat spesial bagi kaum pelajar putri di Sidoarjo. Sebab, momen yang diperingati setiap tanggal 2 Maret kali ini jatuh saat bulan suci Ramadhan.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPPNU Kabupaten Sidoarjo, Miftahul Munadiyah mengatakan, momentum Harlah kali ini menjadi pembuktian relevansi organisasi setelah perjalanan panjang selama ini. Menurutnya, waktu 70 tahun bukanlah waktu yang singkat, pasti ada banyak tantangan yang dihadapi oleh organisasi yang menaungi kaum pelajar putri NU tersebut seiring dengan perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Kita semua menjadi saksi dan pelopor dalam waktu 70 tahun ini, pasti perjalanan yang terjadi banyak tantangan yang dihadapi dan hari ini momen Harlah menjadi refleksi kita agar pembaharuan semangat dan inovasi harus tetap berlanjut," ujarnya kepada NU Online Jatim, Ahad (02/03/2025).
Seiring berjalannya waktu saat ini, IPPNU sudah melebarkan sayap dan berkontribusi di dalam setiap lini kehidupan. Dirinya yakin IPPNU bisa bertahan karena kedinamisan yang terjadi bisa dilalui dan pola beradaptasinya sangat cepat.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Selain itu, dirinya juga menekankan untuk selalu berkolaborasi dengan Badan Otonom (Banom) NU serta stakeholder di Kabupaten Sidoarjo. Sebab, tantangan terbesar yang dihadapi IPPNU saat ini adalah menjaga relevansi organisasi bagi pemuda, khususnya Gen Z di tengah perubahan zaman.
"Saya rasa kolaborasi adalah suatu yang penting dan harus dijaga bersama keharmonisannya. Hal ini juga menjadi faktor penentu terhadap perkembangan IPPNU di Kabupaten Sidoarjo," terangnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Mumun sapaan akrabnya mengingatkan tentang 9 citra diri kader IPPNU sebagai landasan berorganisasi. Oleh karena itu, seluruh kader IPPNU harus senantiasa menempatkan dirinya pada zona keterpelajaran sesuai dengan kaidah 'belajar, berjuang, dan bertaqwa'.
Alumni Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Bangil tersebut menegaskan, peran IPPNU di era teknologi saat ini sangatlah krusial. Sebagai generasi muda, sudah saatnya IPPNU harus berperan sebagai produsen konten edukatif dan informatif di berbagai media sosial.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"IPPNU tidak boleh hanya menjadi konsumen media, harapan saya bisa menjadi penggerak isu-isu hangat yang terjadi di kalangan pelajar, mulai dari bullying hingga kekerasan seksual yang terjadi di sekolah atau di masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Mumun berharap momentum Harlah ke-70 IPPNU kali ini dapat dijadikan untuk selalu mengevaluasi kemajuan organisasi tercinta agar IPPNU bisa tumbuh dan bersinar di segala zaman, terutama dalam meningkatkan peran perempuan.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND