Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Metropolis

Sempat Tertunda, Jamaah Umrah Kini Mulai Berangkat dari Bandara Juanda

Gubernur Jatim saat pemberangkatan jamaah umrah di Bandara Juanda, Sidoarjo, Selasa (15/03/2022). (Foto: Nur Faishal)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Jamaah umrah patut berbangga karena kini sudah diperbolehkan melaksanakan ibadah ke tanah suci. Seperti jamaah umrah yang diberangkatkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dari Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (13/03/2022).
 

Khofifah mengatakan bahwa jamaah umrah yang berangkat dari Bandara Juanda ini tidak hanya berasal dari Jatim, namun juga dari Medan (Sumatera Utara), Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kalimantan Selatan.
 

Dengan demikian, dibukanya kembali Bandara Juanda untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) termasuk Umrah menjadi hub yang sangat strategis bagi keberangkatan jamaah umrah dari berbagai provinsi di Indonesia tidak hanya Jatim.​​​​​​​
 

Khofifah berharap seluruh proses manajemen dari keberangkatan umrah ini akan diikuti dengan kedisiplinan protokol kesehatan. Baik dari masing-masing jamaah ataupun pihak penyelenggara ibadah umrah baik travel ataupun dari Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).
 

“Jadi semuanya harus bersinergi untuk bisa memberangkatkan, menyelenggarakan, dan sampai kepulangan semua dalam keadaan sehat, selamat, dan lancar. Apalagi ini keberangkatan umrah setelah kurang lebih dua tahun tertunda karena pandemi Covid-19,” katanya saat pelepasan keberangkatan ibadah umrah tersebut.
 

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini menyampaikan, pembukaan kembali Bandara  Juanda untuk PPLN dan Ibadah Umrah ini menjadi bagian penting yang berseiring dengan proses yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
 

“Kita bisa membayangkan ada yang dari Medan, Kalsel dan Jogja mereka pasti butuh penginapan atau hotel. Tentunya ini jadi sinergitas dari seluruh institusi yang bisa memberikan nilai tambah yang strategis bagi kita semua salah satunya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang ada di Jatim,” terangnya.​​​​​​​
 

Khofifah berharap proses pemberangkatan umrah dari Bandara Juanda ini akan bisa berjalan secara reguler dan intensitas penerbangannya bisa ditingkatkan, apalagi menjelang Bulan Suci Ramadhan.
 

“Semoga ke depan pemberangkatan umrah ini bisa berjalan reguler dan intensitas keberangkatan dari Bandara Juanda ini bisa meningkat. Baik menjelang maupun saat bulan Romadlan minat umrah tinggi sekali. Apalagi dua tahun ini tertunda karena pandemi covid-19,” ungkapnya.
 

Adapun terkait penyelenggaraan ibadah haji, Khofifah mengatakan akan menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat yang juga menunggu kepastian dari Pemerintah Arab Saudi. Tentunya hal ini sudah dilakukan kesiapsiagaan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama.
 

“Saya rasa Kemenag pasti sudah melakukan kesiapsiagaan kapan lampu hijau dari pemerintah Saudi untuk pemberangkatan Ibadah Haji. Jum’at kemarin kami rakor dipimpin Pak Menko Marves dan beliau menyampaikan saat bertemu dengan Pangeran Mohammed Bin Salman di Arab Saudi, beliau meminta ada penambahan kuota haji karena dua tahun perjalanan haji ditunda karena pandemi Covid-19,” katanya.
 

Disela-sela pemberangkatan ini, Khofifah turut menyerahkan healthy kit untuk para jamaah secara simbolis. Serta menyapa langsung para jama’ah umrah yang akan berangkat serta mengajak membaca kalimat Talbiyah.
 

Sementara itu, Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmad Hanafi mengatakan bahwa pengoperasian kembali penerbangan umrah di era kenormalan baru ini tentunya menjadi jawaban atas kerinduan masyarakat Muslim di seluruh penjuru Nusantara, yang telah lama menantikan kesempatan untuk beribadah di Tanah Suci.
 

Penerbangan umrah perdana Garuda Indonesia dengan rute “Surabaya–Madinah” ini  dilaksanakan secara direct menggunakan pesawat A330-300 dengan nomor penerbangan GA9848.
 

“Meskipun proses ketentuan karantina saat ini sudah tidak diberlakukan, namun pada pelaksanaan operasional penerbangan, sesuai dengan core value kami,  Garuda Indonesia tetap fokus mengadaptasi layanan yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan para penumpangnya khususnya pada empat aspek utama yaitu keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan,” pungkasnya.
 

Turut hadir Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen. Pol. Nico Afinta, GM Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Laksma TNI Sisyani Jaffar, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jatim Husnul Maram, Danlanudal Juanda  Kolonel Laut Muhammad Tohir, serta beberapa Kepala OPD Pemprov Jatim.
 

Baca juga: Kiai Marzuki: Pondok Pesantren Penentu Peradaban

 

Penerbangan tanpa transit (direct flight) dari Juanda ke Madinah ini menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA9848 dengan jumlah penumpang sebanyak 220 jamaah. Sehari sebelumnya, sebanyak 392 penumpang atau jamaah Ibadah Umrah juga telah berangkat dari Bandara Juanda menggunakan maskapai Lion Air.

Nur Faishal
Editor: Romza

Artikel Terkait