Metropolis

Transformasi Dakwah Islam di Era Digital ala Dosen UINSA

Ahad, 5 Mei 2024 | 08:00 WIB

Transformasi Dakwah Islam di Era Digital ala Dosen UINSA

Dosen UINSA Surabaya, Firman Panipahan. (Foto: NOJ/ Dian Daniati)

Surabaya, NU Online Jatim

Dakwah Islam di era digital telah mengalami perubahan yang signifikan, mengadaptasi diri dengan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi. Era digital telah memberikan banyak peluang besar bagi para dai dan aktivis dakwah untuk menjangkau khalayak yang lebih luas secara global melalui berbagai platform online.

 

Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Firman Panipahan mengatakan, menjadi seorang pendakwah di media sosial harus mempunyai pengetahuan yang luas. Karena itu, bahan pembahasan hendaknya hal yang benar-benar dikuasai.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Kita cari ke diri kita apa yang kita ketahui, jangan merasa mampu bisa semua, fokus saja dengan apa yang kita tahu, kuasai dan bahaslah,” ujar pria yang juga kreator konten di youtube ini kepada NU Online Jatim, Sabtu (04/05/2024).

 

Menurutnya, tantangan tersulit berada dalam diri sendiri yang kurang maksimal membaca selera penonton. Semisal penonton menyukai genre humor, maka ketika ingin berdakwah Islam beri bumbu humor agar tidak terkesan kaku.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Penting juga untuk mengetahui trend untuk menghindari ketegangan, yang akhirnya berantem, merasa pendapatnya yang paling benar sendiri,” terangnya.

 

Dosen Filsafat di UINSA ini berpandangan bahwa ketika ada konten dakwah yang menurut beberapa orang atau netizen sebagai hal kontroversial, maka sebenarnya itu bukanlah kontroversi, tetapi adanya dialektika pengetahuan saja.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Suatu perbedaan pendapat itu ada sedari dulu, tetapi pada era digital ini perbedaan pendapat seakan menjadi hal negative,” pungkasnya.

 

Penulis: Dian Daniati

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

ADVERTISEMENT BY ANYMIND